jpnn.com - PERNAH mendengar ungkapan ‘aturan ada untuk dilanggar’ yang diucapkan seseorang? Ternyata ungkapan itu menjadi akar kreativitas dan tindakan curang.
"Peraturan ada untuk dilanggar adalah akar dari dua hal ini, yakni kreatif dan perilaku tidak jujur. Sebab kenyataannya kreativitas dan ketidakjujuran dalam kehidupan sehari-hari memang bisa melanggar aturan," kata ketua peneliti Francesca Gino, seperti dilansir laman NY Daily News, Minggu (27/4).
BACA JUGA: Lansia yang Banyak Duduk, Lebih Berisiko terkena Disabilitas
Gino dan rekannya, Scott Wiltermuth dari Marshall School of Business di University of Southern California melakukan beberapa percobaan yang memungkinkan peserta untuk berbuat curang. Pertama, peserta diminta menemukan dua angka agar berjumlah sepuluh. Mereka diberi tahu bahwa semakin banyak matriks yang diselesaikan semakin besar hadiahnya.
Pada percobaan ini, peserta diberi kesempatan untuk melakukan berbagai cara menjumlahkan tanpa menyadari bahwa kinerjanya sedang dilacak. Kemudian, pada percobaan kedua, peserta diberi tiga kata lalu diminta mencari kata keempat yang berhubungan dengan tiga kata itu. Percobaan ini untuk mengukur kreativitas peserta.
BACA JUGA: Perusahaan Pakaian Dalam Tawarkan Asuransi Penis
Sebagaimana hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal Psychological Science, Gino dan Wiltermuth menemukan hampir 59 persen pertisipan mengaku sudah menyelesaikan matriks dengan jumlah yang lebih besar dari sebenarnya. Nah, para 'penipu' ini ternyata juga lebih banyak menyelesaikan tantangan di percobaan kedua. Oleh karena itu, Gino dan Wiltermuth mengatakan ada keterkaitan di antara kreativitas dan ketidakjujuran.
"Penelitian kami meningkatkan kemungkinan mengapa ketidakjujuran meluas di masyarakat sebab saat ini dengan tidak jujur kita jadi lebih kreatif. Nah, kreativitas ini memungkinkan kita untuk melakukan pembenaran terhadap perilaku kurang bermoral yang kita lakukan," kata Gino.
BACA JUGA: 4 Hal ini Bikin Sikat Gigi jadi Sarang Kuman
Meski demikian, Gino sangat menyarankan seseorang untuk menghindari ketidakjujuran. "Kami juga terus mengamati bagaimana orang bereaksi terhadap kecurangan yang sifatnya kreatif atau tidak biasa. Ditambah dengan apa sebenarnya dampak dari ketidakjujuran ini bagi kehidupan seseorang," pungkas Gino.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merokok Bukan Teman Ideal Minum Kopi
Redaktur : Tim Redaksi