Tahun ini genap kali ke-200 Oktoberfest digelarLebih dari enam juta pengunjung dari berbagai penjuru dunia datang ke Munich untuk merasakan sensasi bir asli Jerman
BACA JUGA: Nasib Wahono; Ditangkap Densus 88, Gagal Menikah
Kontributor Jawa Pos di Eropa MARIA WFestival yang juga dikenal dengan julukan beerfest tersebut hanya berlangsung selama tiga minggu
BACA JUGA: Tsunami Dari Gunung, Hancurkan Angan-angan Awaludin
Namun, ketenarannya sanggup mendatangkan lebih dari enam juta pengunjung dari seluruh penjuru duniaWalaupun bernama Oktoberfest, festival itu sejatinya dimulai sejak September lalu
BACA JUGA: Pondok Pesantren Khusus Anak TKI di Pulau Sebatik
Memang sengaja digeser sebulan lebih cepatOktober memang bukan waktu yang pas untuk hajatan outdoor besar semacam ituCuaca pada bulan Oktober terkenal kurang bersahabatSebab, Oktober merupakan awal musim gugur yang ditandai dengan banyaknya hujan dan anginTentu bukan hal yang menyenangkan untuk berpesta birAwalnya, festival itu dihelat untuk merayakan hari pernikahan Raja Ludwig I dengan Ratu Therese of Saxe-Hildburghausen pada 12 Oktober 1810Pacuan kuda adalah menu utama dalam festival tersebutBegitu antusiasnya sambutan dari rakyat Bavarian, festival itu dilangsungkan pada tanggal yang sama setiap tahunLapangan tempat perhelatan festival pun dinamai sesuai dengan nama sang ratu, Theresienwiessn
Pada awal abad ke-19, mata acara festival mulai bertambahTak lagi melulu pacuan kudaPenyelenggara festival mulai menyediakan fasilitas-fasilitas pendukungMisalnya, tempat untuk berdansa, pertunjukan musik, permainan-permainan, dan tenda-tenda untuk minum birHingga sekarang, justru tenda untuk minum bir itulah yang menjadi kekhasan OktoberfestAcara pacuan kuda justru tak diadakan lagi
Memang, selama festival, tenda-tenda raksasa untuk minum bir yang dilengkapi sajian live musik menjadi ikonOrang Jerman menyebutnya beerfestBisa dibayangkan betapa ruwetnya tiga minggu dengan enam juta pengunjung yang rata-rata mabukSebagian bir yang disajikan dalam festival itu memang bir special edition, dengan kadar alkohol lebih tinggi daripada bir pada umumnyaBir-bir itu disajikan dalam satu gelas besar berukuran satu liter.
Biasanya, semakin malam, semakin banyak pengunjung yang teler beratTak heran bila selama festival petugas kesehatan sibuk mengangkuti para peserta festival yang mabuk kepayangTahun ini, misalnya, panitia menyiagakan sedikitnya 680 petugas palang merah"Kami harus menolong pengunjung yang mabuk berat," ujar Thomas Muller, salah seorang petugas palang merah yang berjaga di lokasi festival.
Namun, beberapa kali Thomas juga menangani kasus luka-luka karena pecahan botol ataupun kecelakaan kecil lainnyaSelama 200 tahun penyelenggaraan festival, Oktoberfest 1980 paling banyak membawa korbanSaat itu, 30 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka karena bom yang meledak di arena festival.
Untuk mengenang para korban, di pojok arena festival kemudian didirikan monumen peringatanSetiap festival dilangsungkan, monumen itu dipenuhi rangkaian bunga dukacita sebagai ungkapan belasungkawa terhadap para korban Oktoberfest 1980Di monumen itu juga dipajang nama-nama korban festival beserta umurnya saat tewas"Tahun lalu, ada satu korban tewasDia sudah terlalu mabuk sehingga tertabrak kereta saat melintasi rel," ujar Thomas
Bukan hanya petugas palang merah yang dibuat sibuk oleh hajatan besar ituPetugas keamanan juga harus bekerja keras mengamankan situasiWalau sudah dipajang tata tertib mengikuti festival, tetap banyak peserta yang melanggar"Biasanya, mereka sudah terlalu mabuk dan membuat ulah," ungkap Stevan Liebs, petugas pengamanan di tenda Hofbrau.
Pelanggaran-pelanggaran itu, antara lain, buang air kecil di bawah meja, beradu otot dengan pengunjung lain, dan berbagai tingkah aneh lainnyaWalau rawan perkelahian, festival tersebut tetap dianggap amanSebab, ada denda besar bagi mereka yang berkelahi di arena festival"Dendanya 500 euro (Rp 6 juta, dengan asumsi kurs 1 euro = Rp 12.000) bagi mereka yang berkelahi," ujar Liebs.
Tak kurang dari lima belas tenda raksasa didirikan di lapangan seluas 42 hektare ituNamun, jangan harap bisa duduk di dalam salah satu tenda tanpa memesan tempat lebih dulu"Tenda kami selalu full booked mulai hari pertama hingga hari terakhir," tegas Liebs
Festival tersebut bisa diikuti siapa saja, termasuk anak-anak di bawah 6 tahunSyaratnya, mereka harus didampingi orang tuaSelain itu, mereka hanya boleh berada di tenda festival hingga pukul 20.00"Tentu saja suasana tenda yang padat saat malam bukan hal yang baik bagi anak-anak," sambung dia
Yang hebat, banyak peserta yang memesan tempat di tenda festival setahun sebelumnyaSebab, jika tidak me-reservasi lebih dulu, mereka harus mengantre selama tiga jam di luar pagar tendaJawa Pos yang belum memesan tempat duduk di tenda pun harus rela berdiri tiga jam di barisan panjang antrean
Suasana di dalam tenda sebenarnya tak terlalu istimewaYang terlihat hanya ratusan bangku panjang yang dijajar rapi dan sebuah panggung untuk pertunjukan live music di tengah-tengah arenaSuguhan khasnya adalah bir dan halbhenchen atau ayam panggang yang disajikan separo per porsiHarga bir di festival itu memang relatif mahal dibanding bir yang dijual di supermarketSegelas bir berukuran satu liter dipatok 8,20 euro sampai 8,80 euroRata-rata, untuk segelas bir, pengunjung harus merogoh kocek minimal 10 euro termasuk tip, atau sekitar lima kali lipat dari harga bir biasaDi supermarket, satu liter bir dipatok 1,20 euro hingga 2 euro
Pendapatan sebesar lima kali lipat itu juga diraup para pramusajiSelama tiga minggu bekerja di arena festival, mereka bisa mendapatkan gaji dan tip hingga 10 ribu euro"Lowongan untuk waitress Oktoberfest setiap tahun pasti penuh," jelas Liebs"Pekerjaan mereka juga gampangYang penting, mereka bisa mengangkat 10 gelas bir dalam waktu bersamaan," tegasnya(*/c5/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutiyoso Mengenang Insiden Percobaan Penangkapan di Australia
Redaktur : Tim Redaksi