JAKARTA -- Buku bom yang dikirim ke Kantor Utan Kayu dan BNN diyakini tak hanya satuKapolda Metro Jaya Irjen Sutarman menjelaskan, polisi saat ini sedang mencari buku bom lainnya
BACA JUGA: Australia Percaya SBY Tak Korupsi
"Kita duga lebih dari dua," kata Sutarman saat dihubungi tadi malam.Mantan Kapolda Jatim itu meminta warga ibukota tidak panik
BACA JUGA: Anak Buah Dituduh Memeras, Pimpinan KPK Marah
Seluruh petugas intelijen Polda Metro Jaya sekarang berada di lapangan untuk mengumpulkan informasi dan melakukan deteksi penyebaran buku bom ituBACA JUGA: Lima Politisi PDIP Segera Diadili
"Katagorinya termasuk low exsplosive tapi berbahaya," katanyaRangkaian itu juga menggunakan firing device atau pemicu berupa baterai handphoneSecara terpisah, seorang penyidik di lingkungan anti teror Polri menjelaskan bom buku yang meledak di Utan Kayu termasuk katagori bom picu"Logika peledakannya seperti bom termos dulu di Poso, jadi harus diangkat triggernya dulu bukan dengan timer," katanya. Bom termos kondang dirangkai oleh Upik Lawanga (belum tertangkap) dan meledak setelah termos diangkat
Itu berarti bom buku itu belum akan meledak jika tidak dibuka secara paksa"Karena itu, kita sangat sedih mas Dodi (Kompol Dodi, korban) melakukan inisiatif itu," katanya. Meski berjenis low exsplosive, bom itu juga bersifat combustif atau membakar"Jarak efektifnya tidak lebih dari dua meterDitujukan untuk personal," katanya
Mencoba mengurai bom itu tanpa alat pengaman sangat berbahaya "Apalagi ada air, itu justru bisa memicu korsleting arus dan memicu ledakan," katanya
:TERKAIT Serangan bom seperti ini lazim digunakan gerakan terorisme di berbagai negara"Tidak hanya teroris Islam garis keras, tapi juga teroris Eropa dan pemberontak Irlandia jago sekali membuat semacam ini," katanyaDi bom buku itu juga tidak ditemukan adanya benda lain semacam paku atau gotri sebagaimana aliran rangkaian bom Dr Azahari"Untuk merangkai bom seperti ini memang tidak sulitBahkan ada panduannya di internetArtinya, kelompoknya sangat luas," katanya
Karena bersifat personal, bom-bom seperti ini bisa dibuat dalam waktu singkat dan bermotif pribadi"Tidak harus ada pelatihan khusus," kata perwira yang pernah berdinas di Polda DI Jogjakarta ituDi bagian lain, MenkoPolhukam Djoko Suyanto meminta Polri dan BIN segera bergerak mengungkap siapa pelaku pengeboman jahat ituKasus yang serupa pernah terjadi pada tahun 2001 silam"Kasus paket bom ini terjadi dua kali, dulu di 2001Paket bom buku ini kedua," ujar Djoko dalam jumpa pers di Kantor Menko Polhukam semalam
Mantan panglima TNI itu meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap sesuatu yang mencurigakan"Kita belum bisa menentukan apa motifnya dan apa tujuannyaBukti di lapangan akan segera dikumpulkan dan metode-metode untuk mencari siapa di balik pelaku teror ini," katanya
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto menilai pengusutan kasus teror bom untuk Ulil Abshar Abdala tidak mudah untuk diungkapSulit diprediksi kelompok mana yang melakukan aksi teror bom"Penanganan teror yang sifatnya individu enggak mudah," kata mantan Kapolri iniDia menjelaskan, kalau kelompok atau organisasi tertentu yang melakukannya dan sudah ada komunikasi tertentu itu bisa dilacak"Kalau pelakunya perorangan akan sulit diketahui," katanya
Di tempat yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Inspektur Jenderal (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, pelaku bom Utan Kayu jelas teroris"Pelaku itu membutuhkan keahlian khususLihat saja, begitu rapiPasti punya organisasiAda yang mengantar, ada yang merakitAda juga yang membungkus itu jadi paket dan mengantarnyaIni semua membutuhkan perencanaan, jam berapa kamu antar, caranya mengantar bagaimana, dan sebagainya," ujar Ansyaad.
Pola pengiriman bom secara personal ini telah menjadi tren internasionalMantan Kepala Desk Antiteror ini pun menjelaskan, kasus serupa pernah terjadi di Inggris, Italia, dan AmerikaKantor Kanselir Jerman Angela Merkel pun pernah dikirimi paket bomAnsyaad mengatakan, targetnya tidak harus kepala negara atau pejabat pemerintah, tetapi siapa pun yang dipandang menghambat pencapaian kelompok tersebut.
"Kalian juga sudah tahu kan siapa yang dianggap menghambat itu adalah musuh dan darahnya halalDan kalian ingat kan serangan atau target terhadap Ulil bukan yang pertama walau ada pernyataan bahwa selama menjabat di parpol, ini yang pertama kali.Bahkan, pada tahun 2004 sempat ada fatwa bahwa darah Ulil halal," katanya.(rdl)
Kronologi
Pukul 10.00
Paket berupa amplop cokelat untuk Ulil Abshar Abdalla diterima resepsionis
Annisa Wulandari di kompleks Komunitas Utan Kayu di Jl Utan Kayu 68 H, Jakarta Timur
Pukul 10.30
- Setelah dibuka, di dalam paket itu terdapat selembar surat untuk UlilIsinya, permintaan memberikan kata pengantar buku berjudul: Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-Dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin
- Buku itulah yang terdapat dalam paket tersebutSemula hendak dibuka per lembar, tapi sulitBuku itu ditulis Drs Sulaiman Azhar, Lc, sekaligus sebagai pengirim suratDia mencantumkan nomor HP 08132220579 dan alamat di Jalan Bahagia Gg Pancer No 29, Ciomas, Bogor
Pukul 12.00
Ada yang mengetahui di dalam buku itu terdapat kabelKarena curiga, polisi dari Polsek dan Polres Jakarta Timur diteleponPasukan Gegana juga dikontak.
Pukul 14.30
Setelah ditunggu lebih dari dua jam, Gegana tidak munculKasatreskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan lalu berusaha menjinakkan bom.
Buku kiriman itu dikeluarkan dari amplop, lalu disiram air hingga basah kuyupDodi lalu merobek-robek halaman buku dengan cutter.
Pukul 16.05
Saat baterai yang menempel kuat di tengah buku coba dilepas, bom meledak.
Telapak tangan kiri hingga pergelangan Dodi putusSelain Dodi, Ajun Komisaris Karliman, Inspektur Dua Bara, dan satpam Komunitas Utan Kayu Mulyana juga terluka.
Pukul 17.00
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman dan personel Gegana Polda Metro Jaya tiba di lokasi kejadian.
Jenis bom: Low explosive
Bahan: Potassium chlorate dan bubuk mesiu
Dirangkai menggunakan sistem trigger (pemicu) dan firing device berupa rangkaian baterai 9 volt dengan kabel terbuka untuk memantik arus
Radius ledakan: Diperkirakan maksimal 2 meter.
Tidak ditemukan bahan ikutan seperti paku atau baut seperti bom rakitan ala mujahidin konflik Poso atau teknik khas Dr Azhari.
Meledak karena baterai diungkit dengan tangan dan dialiri air yang memicu korsleting arus
Ciri-Ciri Kurir Pengirim Buku
Wajah : Lonjong
Hidung : Agak mancung
Pipi : Kempot, tirus, tanpa jerawat
Usia : 35?40 tahun
Tinggi : Sekitar 170 cm
Menggunakan topi dan jaket hitam.
Tanda tangan di buku tamu terbaca Aryo.
BACA ARTIKEL LAINNYA... FPI Dukung TNI-Polri Lakukan Persuasi
Redaktur : Tim Redaksi