Bom Mobil, 24 Polisi Iraq Tewas

Sabtu, 07 Mei 2011 – 18:18 WIB
HILLA - Bom bunuh diri menarget kantor polisi kembali mengguncang IraqDilaporkan 24 orang polisi tewas setelah seorang pelaku menabrakkan mobil berisi bom ke sebuah kantor polisi di Baghdad selatan.

Serangan yang terjadi Kamis (5/5) waktu setempat di Kota Hilla, 95 kilometer selatan Baghdad, merupakan teror paling mematikan selama lebih dari sebulan terakhir

BACA JUGA: SBY: ASEAN Masih Rawan Bencana dan Terorisme

Aksi itu juga yang pertama terjadi setelah polisi setempat mengingatkan akan adanya balasan dari al Qaeda setelah pasukan khusus AS berhasil membunuh Osama bin Laden di Pakistan, Minggu (1/5).

"Ada 24 polisi tewas, termasuk lima (berpangkat) kapten dan dua letnan
Sementara 72 lainnya terluka," terang direktur rumah sakit bedah di Kota Hilla, yang enggan disebutkan identitasnya.

Dia menambahkan, di antara mereka yang terluka, 25 orang masih dalam kondisi kritis

BACA JUGA: SBY Yakinkan ASEAN Bisa Lebih Berperan di Kancah Global

Serangan terjadi ketika personel polisi tengah berkumpul berbincang saat akan pergantian jam kerja.

Ledakan bom tersebut mengakibatkan lubang berdiameter 2 meter dan kerusakan parah pada kantor polisi
Kerusakan juga dialami sejumlah rumah dan toko di sekitar kantor polisi

BACA JUGA: Pemberontak Libya Dikucuri Dana


Hilla adalah kota Syiah, ibu kota Provinsi BabilSebagian besar warga Syiah di Kota Hilla tinggal di wilayah selatan kota yang pernah dijuluki sebagai "Segitiga Kematian"Pada 2006 dan 2007 bentrokan sektarian berdarah terjadi di wilayah tersebut.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebutNamun, polisi mulai memperketat pengamanan di seluruh wilayah Iraq pasca serangan bom bunuh diri tersebut.

Kekerasan di Negeri 1001 Malam, intensitasnya telah menurun secara signifikanNamun, serangan sporadis dan mematikan tetap terjadiTotal 211 warga Iraq tewas dalam kurun waktu April.

Serangan terakhir menunjukkan bahwa tidak mudah bagi aparat keamanan Iraq untuk menjaga stabilitas keamananApalagi ketika Amerika Serikat menarik pasukannya secara bertahap dari sana pada pertengahan tahun ini.

"Kesan pembiaran justru datang dari BaghdadKarena kami selalu meminta penambahan personel polisiTapi tidak pernah direspons," ujar Kadhim Majeed Tuman, kepala dewan provinsi Babil kepada Reuters.

Haidor Zambor, kepala komite keamanan Provinsi Babil, menuduh al Qaeda berada di balik serangan tersebut"Ini adalah gangguan keamanan yang dilakukan al Qaeda," katanya, seperti dikutip New York Times"Kami menduga bahwa Babil akan menjadi target balas dendam atas terbunuhnya Bin LadenKami akan meningkatkan prosedur keamanan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan," tambahnya(cak/ami/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Osama Berencana Serang Jaringan Kereta AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler