SBY Yakinkan ASEAN Bisa Lebih Berperan di Kancah Global

Sabtu, 07 Mei 2011 – 11:00 WIB
JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18 (18th ASEAN Summit) resmi dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (7/5) pagi, sekitar pukul 09.25 WIBMengawali pidato pembukaannya di hadapan para tamu undangan, SBY terlebih dulu tak lupa mengucapkan selamat datang kepada seluruh kepala negara, kepala pemerintahan, berikut segenap delegasi yang hadir.

"Atas nama rakyat, pemerintah dan negara Republik Indonesia, izinkan saya untuk menyampaikan ucapan selamat datang di Indonesia, kepada Yang Mulia para kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara sahabat yang datang dari kawasan ASEAN," tutur SBY kepada para undangannya.

Lebih jauh kemudian, SBY pun menyampaikan sejumlah poin pandangan atau pokok pikirannya, terutama selaku Kepala Negara Pemimpin ASEAN saat ini, terhadap keberadaan serta langkah ke depan dari organisasi resmi negara-negara Asia Tenggara itu

BACA JUGA: Pemberontak Libya Dikucuri Dana

Di mana antara lain, SBY menegaskan bahwa KTT ke-18 ASEAN ini memiliki arti penting bagi upaya bangsa-bangsa di ASEAN untuk menghadapi dan memberi solusi atas tantangan di masa depan.

SBY memaparkan bahwa di awal abad ke-21 ini, tantangan yang dihadapi (negara-negara ASEAN khususnya) amat kompleks, beragam, serta bersifat lintas negara
Namun demikian, ia mengaku berbangga hati karena sejauh ini kerjasama dan soliditas negara-negara anggota organisasi ini bisa terus berjalan dengan baik dan lancar

BACA JUGA: Osama Berencana Serang Jaringan Kereta AS

Hal itu pula menurutnya, yang membuatnya bisa bersyukur dan merasa bangga dengan kenyataan kian banyaknya negara (di luar ASEAN) belakangan ini yang berkeinginan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan ASEAN.

Seperti diketahui pula, dengan komposisi 10 negara anggota saat ini, ASEAN tahun ini misalnya, resmi pula menerima proposal keanggotaan baru dari Timor Leste, kendati masih harus menunggu untuk proses keputusannya
"Kenyataan ini harus menjadi inspirasi bagi kita, untuk bekerja keras mencapai komunitas ASEAN (di) tahun 2015, dan menjadikan hubungan kemitraan (menjadi) semakin bermanfaat untuk menyelesaikan masalah-masalah global," lanjut SBY.

Di luar itu, SBY juga tak lupa mengingatkan soal pentingnya perdamaian dan solusi mengatasi konflik di antara sesama anggota ASEAN sendiri

BACA JUGA: Eks-Menteri Mubarak Kena 12 Tahun Penjara

Hal itu menurutnya, karena memang salah satu tujuan pembentukan ASEAN itu adalah untuk mewujudkan perdamaian, serta memajukan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

"ASEAN wajib merespon dinamika konflik yang bisa mempengaruhi citra ASEAN dan perdamaian di kawasan iniJika terjadi konflik, ASEAN harus mampu memfasilitasi forum dialog terbuka dengan tujuan menciptakan perdamaian bersama," tuturnyaIni agaknya disampaikan SBY terutama mengacu pada masalah perbatasan yang saat ini masih menghangat (setelah memakan sejumlah korban, Red) antara Thailand dan Kamboja.

Beberapa hal lain yang tak ketinggalan disampaikan SBY di kesempatan itu, antara lain adalah isu-isu besar dunia yang menurutnya perlu turut diperhatikan dan ditanggapi oleh ASEANAntara lain di lingkup isu keamananan, termasuk soal perompakan di perairan Somalia yang kebetulan pula baru-baru ini sempat menimpa kapal dan warga negara IndonesiaBegitu juga dengan persoalan migrant workers, hingga human trafficking, yang di mata dunia pun dalam beberapa periode belakangan sudah menjadi isu penting dan senantiasa disorot(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Kembali Usir Dua Diplomat Libya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler