Bom Model Teroris, Siapa pun Bisa Bikin

Senin, 03 Agustus 2009 – 07:46 WIB

Sejak peritiwa peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, 17 Juli lalu, Akhmad Rifai kerap dicari wartawanBukan karena dia menjadi saksi mata, melainkan memiliki keahlian dan pengetahuan luas soal bom

BACA JUGA: Nongol di TV, Anak Bertanya, Mama Sakit Lagi?

Siapa dia?
      
ANGGIT SATRIYO, Jakarta
       
Saat ini Rifai tercatat sebagai satu-satunya peneliti bom yang dimiliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
"Sejak kejadian itu (bom di Marriott dan Ritz-Carlton, Red) banyak wartawan mencari saya

BACA JUGA: Enggan Bersosialisasi, Dikenal sebagai Orang Rumahan

Mereka ingin tahu jenis bom yang meledak di dua hotel itu," ujar Rifai di kantornya.

Saat ini pria 50 tahun itu tergabung sebagai peneliti di Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan BPPT
Dia berkantor di gedung BPPT lantai 9, satu ruang dengan peneliti panser dan peneliti teknologi informasi pertahanan

BACA JUGA: Mereka yang Pernah Dipenjara dengan Tuduhan Terlibat Jaringan Noordin



Rifai mulai bergabung dengan lembaga yang pernah dibesarkan B.JHabibie saat menjabat menteri riset dan teknologi (Menristek) tersebut pada 1985Itu setelah dia tamat kuliah dari Jurusan Teknik Kimia ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) SurabayaDua tahun berselang, Rifai berkesempatan memperdalam ilmu pertahanan di Technical University of Berlin, JermanIlmu yang dipelajari lebih spesifik lagi, yakni soal bom.

Menguasai ilmu tentang bom memang cita-cita Rifai sejak remajaDulu, waktu masih duduk di bangku SMA, dia selalu membayangkan bisa mencegat penjahat yang berusaha kabur dengan bom asap hitam"Kalau ada penjahat kabur, lempar bom, keluar asap hitamPenjahatnya terkurung tak tahu mau lari ke mana," jelasnya mengenang
Meski tak turun tangan langsung, dengan gamblang Rifai bisa menjelaskan seluk-beluk bom yang meledak di JW Marriott dan Ritz-Carlton
Menurut dia, bom yang meledak tersebut merupakan jenis low explosiveBerdasar residu yang tertinggal pascaledakan, kandungan bahan peledak tersebut merupakan black powderIni campuran potasium nitrat, arang, sulfur, dan alumunium powder"Bahan-bahan itu ada di sekeliling lingkungan kita," jelasnya.Arang, kata Rifai, adalah arang biasa yang terbuat dari batok kelapa, sedangkan alumunium powder merupakan bubuk yang biasa digunakan untuk sumbu petasan

"Bom model begitu, siapa pun orang yang memperhatikan cara membuatnya bisa membikin," terang pria yang semasa mahasiswa satu angkatan dengan Menkominfo Muhammad Nuh tersebut.Yang agak sulit, kata Rifai, menyelundupkan bom ke dalam hotel dengan sistem keamanan ketat, seperti di Marriott dan Ritz-CarltonSebab, bila bom dirakit di luar, rangkaian bom plus detonator pasti terbaca detektorSebab, detonator berbahan Penta Erytritole Tetranitrat dan Lead Azid yang berjenis logam

Salah satu modus yang mungkin, kata dia, adalah memanfaatkan kelemahan sistem pengamananCaranya, detonator dipisahkan dari rangkaian bomSebab, ukuran detonator selama ini cukup kecilJadi, cukup diselipkan pada sarung handphone, sudah cukup aman."Saya sering mengingatkanIni membahayakan tempat-tempat seperti hotel dan mal," jelasnyaUntuk mendeteksi lebih detail, sebenarnya bisa memanfaatkan X-ray seperti di bandara"Tapi, harganya cukup mahal," sambung pria kelahiran Tulungagung, Jatim itu

Kapasitas Rifai soal bom juga pernah dimanfaatkan polisi saat kasus bom Bali I yang meledak 12 Oktober 2002Peristiwa yang menewaskan 202 orang dan mencederai 209 yang lain itu kerap disebut sebagai tragedi terparah dalam sejarah terorisme di Indonesia."Saya diminta Kapolri melalui pimpinan untuk melihat bom di sana," jelasnyaPolisi menyebut bom tersebut low explosive, tapi Rifai melihatnya high explosiveSebab, saat mengamati sisa ledakan, sama sekali tak tersisa residu di tempat kejadian"Ini bom luar biasa sekali," jelasnyaBom tersebut juga memiliki efek merusak luar biasaBahkan, pohon-pohon di sekitarnya sampai terbakar

Menurut pengamatannya, bom tersebut memiliki efek dahsyat karena diledakkan di mobilSementara mobil yang berbahan bakar bensin juga rentan terhadap ledakan"Bisa dibayangkan ledakan terjadi di jalan yang banyak mobil bensin," jelasnyaHingga kini masih terjadi persilangan pendapat soal jenis bom dalam kasus bom Bali I ituSeorang peneliti Kanada, tambah Rifai, bahkan mengatakan bom Bali I itu adalah mikronuklir.

Selain mengamati aksi bom para teroris, bersama para peneliti lain, Rifai juga aktif berkaryaTentu saja, karya besarnya tak jauh-jauh dari ilmunya, yakni membuat bomSalah satunya, dia turut merancang bom latih asap yang kini digunakan TNI untuk berlatih perang"Efek bom itu hanya menimbulkan asap luar biasa," ujarnyaBom begitu merupakan campuran ammonium nitrat dengan gliserin

Sekitar 2002, bersama peneliti lain, Rifai juga membuat blast effect bomb (BEB)Ini merupakan bom yang dipakai pesawat tempur untuk latihan membidik sasaran"Bom macam ini juga memiliki efek suara besar, dung" Seperti bom tajam," katanyaSejumlah pesawat tempur saat latihan di lengkapi bom jenis iniMisalnya, pesawat A-4, F-5, F-16, dan Hawk 100Isi bahan peledaknya menggunakan emulsion explosive dengan kandungan utama aluminium yang telah diproduksi di dalam negeriBom tersebut dikemas seperti peluru tajam, tapi bentuknya besar"Isi bahan peledaknya seperti dodolTapi, kalau kena rumah, ya rumahnya rusak juga," urainya.

Kini kesibukan membuat bom bukan satu-satunya rutinitas RifaiBersama peneliti lain dia tengah mengembangkan pesawat udara nir awak (PUNA)Pesawat tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentinganAntara lain, pemantauan hutan, pemantauan laut dan pantai, serta pengintaian udara yang sulit terdeteksi lawan"Sekarang pesawat tanpa pilot yang kita punya jangkauannya baru 26 kmKami menargetkan 70 kmKalau sudah oke, penelitian itu kami serahkan ke TNI," terangnyaDalam proyek itu, Rifai menjadi peneliti material pesawat
Hingga saat ini keinginan yang belum kesampaian adalah membuat bom asap hitamBukan karena tidak ada kemampuan, tapi kesempatan yang belum datangYang jelas, keinginan menangkap penjahat dengan bom asap hitam seperti di film-film ninja juga belum padam(nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekuriti Tambah Herder, Kamar 1808 Sudah Bisa Dipesan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler