jpnn.com, SIDOARJO - Seorang meninggal dunia dalam insiden ledakan bom di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (13/5) malam sekitar pukul 20.30 Wib.
Menurut warga, sumber suara ledakan itu berasal dari salah satu kamar di lantai lima blok A. ”Di kamar itu ada satu keluarga,” ujar Kasmiadi, salah satu saksi. Kasmiadi juga penghuni rusunawa di lantai lima. Namun, dia tinggal di blok yang berbeda dengan asal ledakan.
BACA JUGA: Teroris Maha Zalim, Masyarakat Tak Boleh Ciut Nyali
Mendengar ledakan itu, Kasmiadi spontan langsung berlari ke arah ledakan. Dia sempat melihat seorang pria terkapar di dekat pintu kamar yang menjadi asal ledakan. Lelaki yang bertelanjang dada itu dalam posisi tengkurap. Darah melumuri tubuhnya. ”Meninggal, sudah tidak bergerak,” terangnya.
Dari kamar itu dia juga melihat seorang anak dibopong keluar. Bocah itu dibawa keluar oleh seorang pria. ”Enggak kelihatan anaknya laki atau perempuan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Waketum MUI Tegaskan Terorisme Sudah Jadi Musuh Bersama
Bocah itu, kata dia, dibawa ke rumah sakit karena tubuhnya berdarah. Informasinya dievakuasi ke RS Siti Khodijah Sepanjang, Surabaya.
Belakangan, diketahui jika ledakan itu berasal dari bom rakitan. Fakta itu terkuak saat polisi dari Polsek Taman mendatangi lokasi. ”Enggak langsung dievakuasi, panggil bantuan gegana,” kata Kasmiadi.
BACA JUGA: Warga Kesesi Tewas dalam Baku Tembak dengan Densus 88
Langkah antisipasi dilakukan setelah petugas mendapati tas mencurigakan di sudut kamar. Indikasinya adalah juga berisi bom rakitan. Sebab, ada untaian kabel yang terlihat keluar.
BACA JUGA: Detik-detik Satu Keluarga Berangkat dari Rumah Pangku Bom
Berdasarkan pantauan, tim jihandak tiba di lokasi pukul 22.30. Tidak lama berselang ledakan susulan terjadi. Tercatat lima kali suara keras seperti bom terdengar dalam kurun waktu kurang dari sepuluh menit. ”Jangan mendekat, bahaya,” kata polisi menghalau awak media yang merangsek ke pembatas garis polisi.
Dari kamar korban, petugas mendapati kartu keluarga. Identitas kepala keluarganya adalah Anton Ferdiantono. Dia tercatat sebagai warga Manukan Kulon, Surabaya. Namun, belum bisa dipastikan apakah identitas itu sama dengan korban yang tewas. (edi/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Gegana Sisir TKP Bom Meledak di Sidoarjo
Redaktur : Tim Redaksi