JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) prihatin dengan meledaknya kembali bom di tempat ibadahKetua Presidium IPW Neta S Pane menegaskan, kasus bom yang berulang di tempat ibadah ini menunjukkan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), gagal dalam melindung masyarakat
BACA JUGA: SBY Perintahkan Kapolri Ungkap Pelaku Pengeboman di Solo
"Terutama masyarakat yang sedang melakukan ibadah keagamaan," kata Neta, di Jakarta, Minggu (25/9).
Seperti diketahui, Indonesia kembali dilandar teror bom
Satu orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka
BACA JUGA: Bom Meledak di Gereja, 1 Tewas, 14 Luka
Kondisi korban tewas cukup mengenaskan dengan luka parah di bagian perutNeta menyesalkan, tragisnya lagi bom bunuh diri yang meledak di Gereja Kepunton, Solo, Jateng itu terjadi beberapa hari setelah masyarakat Lintas Agama melakukan aksi keprihatinan di depan Istana Merdeka, Jakarta.
"IPW menilai terulangnya kembali teror bom menunjukkan pemerintah SBY tidak serius dalam membenahi kinerja intelijen dan sistem keamanan di negeri ini," kata Neta.
Dijelaskan Neta, sepertinya pemerintah SBY tidak pernah belajar dari kasus-kasus sebelumnya
BACA JUGA: Komnas HAM Telaah Ulang Hasil Penyelidikan
Dia menegaskan, berkaitan dengan akan adanya reshuffle kabinet, IPW juga berharap SBY mengevaluasi kinerja Kepala BIN Sutanto dan menggantinya dengan figur baru yang profesional dalam meningkatkan kinerja dan deteksi intelijen"IPW juga berharap Kapolri mengevaluasi kinerja Kabaintelkam Polri dan Kapolda Jateng," tegas Neta.Dia mencontohkan, meletusnya kembali bentrok antar warga di Ambon, beberapa waktu lalu adalah gambaran buruk dari kinerja Intelkam Polri"Dan ketidakmampuan Intelkam Polri terulang kembali dalam kasus bom di Solo," tuntas Neta(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa Bareskrim, Wamendiknas Santai
Redaktur : Tim Redaksi