SOLO-Pelaku peledakan bom bunuh diri, Ahamad Yosefa alias Hayat diduga kuat tidak beraksi sendirianPria asal Cirebon ini diduga bersama seorang koleganya sebelum beraksi meledakkan diri di pintu masuk Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Minggu (25/9) lalu
BACA JUGA: Gunung Rinjani dan Pulau Moyo Juara Lagi
Tak hanya itu, Hayat sudah beberapa hari berada di SoloSejumlah warga di yang tinggal di sekitar lokasi gereja sempat memergoki keberadaan Hayat bersama salah satu pria tak dikenal
BACA JUGA: Polri : Tujuh Bom Siap Meledak
Hayat bahkan sudah berada di sekitar gereja pada Sabtu sore sekitar pukul 18.00Menurut Badi Amelas, seorang pemilik warung yang berada di sebelah timur GBIS mengaku melihat orang mirip Hayat berada di seputaran gereja sejak satu hari sebelum aksi peledakan dilakukan atau pada Sabtu (24/9) kemarin
BACA JUGA: Guru Hayat Ajudan Dr Azhari
"Awalnya sekitar jam enam sore, dia sempat tanya kepada saya di mana lokasi warnet terdekatSebab, katanya dia sedang janjian sama temannyaSetalah saya jawab dia langsung berjalan ke arah timurTepat di perempatan, saya melihat dia tengah mengobrol dengan seorang priaMungkin sekali orang itu adalah temannya," jelas Badi kepada Radar Solo (grup JPNN) kemarin (27/9).
Usai bertemu dengan pria tersebut, Hayat kembali ke warung untuk memasan makanan tanpa ditemani oleh temannya"Dia pergi cuman sebentarKebetulan saat itu saya sedang membeli rokok di warungJadi saya lihat orang itu sedang ngobrol di perempatan timur warung saya," jelasnya.
Penampilan Hayat saat itu sekilas tidak terlalu mencurigakanHanya saja pria tersebut membawa tas ransel kecil dan memakai headset di telinga sebelah kiri"Saat makan saya malah sempat memperingatkan, kalau makan tasnya jangan ditaruh di depanBiar tidak menggangguTapi orangnya diam sajaSelama di warung memang dia tidak banyak bicara," tambahnya.
Sayang Badi tidak mengetahui ke mana perginya orang itu setelah selesai makanBadi lebih dulu pergi sebelum Hayat selesai makan di warungnyaNah, keesokan harinya sekitar pukul 10.00 Badi kembali bertemu dengan pria yang mirip HayatNamun tidak di warungnyaTapi di warung depan miliknya tepatnya milik Karti. "Pada Minggu saya sempat bertemu lagi di warungnya Bu KartiSaya sempat menyapa lho Mas kamu kan yang semalem di warung saya, tapi orangnya tidak menjawab apa-apa," tambahnya.
Terpisah, Mulyadi pemilik warung makan yang letaknya hanya beberapa meter dari lokasi ledakan, mengaku setelah melihat foto yang disebar Mabes Polri, dia meyakini bahwa pria yang berada di foto tersebut merupakan pria yang sama dengan pria yang jajan di warungnya pada Minggu pagi (25/9).
Saat membuka warungnya sekitar pukul 07.00, datang dua pria kemudian mampir ke warungnyaMenurutnya, salah satu pria tersebut memakai pakaian yang identik dengan pelaku bom bunuh diriSedangkan rekan pelaku, memakai baju berwarna biru serta celana dan sepatu hitam.
"Saya yakin orang yang makan disini pada hari mingu pagi itu sama dengan yang ada difoto yang sudah disebarkan oleh pihak kepolisanTapi pas makan disini tidak sendirianDia berdua sama temannya," terang Mulayadi kemarin (27/9)
Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan bom bunuh diri iniBeberapa barang bukti yang terkait bom bunuh diri itu terus dikumpulkan polisiTak terkecuali beberapa serpihan logam yang bersarang di tubuh korban ledakan.
Usai melakukan operasi pengambilan material benda asing yang tertanam ditubuh korban, rencananya pihak Rumah Sakit (RS) Dr Oen menyerahkan benda yang diduga percikan material bom kepada pihak kepolisian, kemarin (27/9)Benda - benda asing yang sempat tertanam ditubuh korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Minggu lalu akan dijadikan barang bukti penyelidikan kepolisian.
Kepala Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) Rudi Handoyo mengatakan, Kondisi terakhir kesehatan korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) hingga kemarin (27/9) sudah membaikDari dua korban yang masih tersisa di Intensive Care Unit (ICU) diperkirakan kemarin sudah dapat dipindahkan di ruang bansal.
Selanjutnya, material yang tertanam di dalam tubuh korban sebelum dilakukan operasi rencananya menjadi barang bukti identifikasi pihak kepolisianBenda asing tersebut berupa enam baut dan puluhan paku yang sebelumnya masuk dalam tubuh korban ledakan bomProses operasi pengambilan benda asing tersebut mulai dari kaki, perut, hingga otak korban yang terkena percikan bom dikepalanya
"Kondisi terakhir korban baik, bahkan yang ada material di dalam otak sudah sadar, dan bisa pindah ke bangsalDari awal kita kumpulkan barang bukti, dari pasien A ini benda yang masuk, dan dari pasien B iniNanti kita berikan ke kepolisian dengan bukti serah terima," ujarnya kepada Radar Solo kemarin (27/9).
Menurutnya, ada sejumlah barang bukti material yang diserahkan ke pihak kepolisianAntara lain enam baut, pecahan pelat dan puluhan pakuBaut tersebut termasuk material yang diambil dari salah satu korban ledakan bom yang mengenai kepalanya hingga masuk 2 inchi.
Selain itu, menurut Rudi, barang yang nantinya diminta pihak kepolisian termasuk hasil diagnosis tim dokter terhadap kondisi kesehatan korban"Memang ada mur di dalam otak yang masuk hingga sedalam jari kelingkingTetapi sudah dilakukan operasi secara normalYang lainnya pelat yang masuk ke perut hingga kandung kemih," terangnya.
Meski pasien sampai saat ini masih merasa sakit kepala, tetapi secara umum kondisi fisik pasien sudah mulai membaikPihak rumah sakit akan tetap melakukan pendampingan hingga hingga kondisi pasien benar-benar baik"Ya, kami pantau selanjutnya, mungkin kadang-kadang sakit kepalaTetapi secara garis besar kondisi sudah baik," katanya(uje/tri/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sultan Sepakat Tetap Gubernur Setahun Lagi
Redaktur : Tim Redaksi