Bonaran Didemo "Bencong" di KPK

Jumat, 01 April 2011 – 02:05 WIB
Aksi massa Gerakan Masyarakat Cinta Keadilan (GMCK) di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/3). Massa menuntut KPK untuk mengusut dugaan keterlibatan Bonaran Situmeang dalam perkara Anggodo Widjojo. Foto: sam/jpnn

JAKARTA -- Untuk kedua kalinya, sekelompok massa yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Cinta Keadilan (GMCK) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (31/3)Seperti aksi yang digelar Senin (28/3) lalu, aksi yang dipimpin Dilla Maulana dan Taswin ini mendesak KPK untuk mengusut dugaan keterlibatan Bonaran Situmeang dalam perkara Anggodo Widjojo.

Bedanya, aksi kali ini cukup menarik perhatian wartawan yang biasa meliput di gedung KPK

BACA JUGA: Pengacara Anggodo Berharap Kemenkumham Bijak Soal PB

Selain semua peserta aksi membawa payung yang ditempeli kertas bertulisan pengecaman kepada Bonaran, kemarin massa juga menyertakan seorang pria yang berdandan mirip bencong
Pria berkumis itu bibirnya dipolesi lipstik, mengenakan rok, dan BH namun dipakai diluar rok

BACA JUGA: Pengadilan Cabut Hak Politik Bonaran Situmeang



Seorang peserta aksi yang terus mengacung-acungkan borgol juga menarik perhatian wartawan
Ada lagi yang unik, yakni peserta aksi yang memakai jubah hakim

BACA JUGA: Mantan Bupati Tapanuli Tengah Kembali Ditangkap Polda Sumut

"Pimpinan KPK tinggal memilih, mau bencong apa mau borgolKalau mau borgol, segera tangkap Bonaran," ujar M Romadhon, salah seorang aktivis saat berorasi.

Aksi lebih menarik lantaran digelar saat hujan derasPara wartawan foto agak kerepotan ambil posisi untuk menjepretkan kameranya lantaran hujanSementara, peserta aksi tetap "nyaman" lantaran semua berpayung.

Mereka juga menilai Ketua KPK Busyro Muqoddas tidak berani bersikap tegas"Padahal dulu saat masih menjadi ketua Komisi Yudisial, Busyro selalu kritis terhadap koruptorTapi mengapa sekarang loyo, tidak jelas kayak bencong," ujar Romadhon

Seperti diberitakan, pada aski GMCK Senin (28/3) lalu, massa GMCK ini membawa parcel yang ditujukan ke Busyro MuqoddasIsi parcel antara lain telur ayam kampung, madu, jamu, dan sejumlah minuman penambah energi"Dengan payung kami harapkan KPK tidak gampang terguyur pengaruh-pengaruh intervensiTelur dan madu agar KPK punya kekuatan mengusut keterlibatan Bonaran  dalam kasus Anggodo," cetus M Romadhon saat itu.

Parcel lantas diserahkan ke pimpinan KPK, melalui staf Bagian Humas KPK, Yuyuk AndriaMereka juga menitipkan surat untuk Busyro MuqoddasDalam aksinya yang kedua kemarin, kembali dikirimkan surat untuk Busyro, yang diterima melalui staf Bagian Humas KPK.

Dalam orasi maupun selebaran yang dibagikan ke wartawan, dalam dua kali aksi ini tidak pernah ada kalimat yang menyingung mengenai Bonaran sebagai calon yang dinyatakan menang di pemilukada Tapanuli Tengah (Tapteng).

Seperti diberitakan, dalam persidangan perdana sengketa pemilukada Tapteng di gedung MK, JUmat (25/3), pasangan Dina Riana Samosir- Hikmal Batubara meminta hakim MK memutuskan pemilukada ulang dan mencoret pasangan Raja Bonaran Situmeang

Alasannya, dalam putusan perkara Anggodo Widjojo, nama Bonaran disebut sebagai pihak yang ikut "bersama-sama"Sidang lanjutan perkara sengketa pemilukada Tapteng hari ini (1/4) akan digelar lagi, dengan agenda mendengarkan keterangan  saksi-saksi(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Hanya Pengadaan Tanah di Munjul yang Diusut KPK, di Jakarta Juga, Siap-Siap Saja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler