Ada berbagai cara untuk bisa mengembalikan perekonomian kota yang pernah dilanda bencana alam. Kita bisa belajar dari kota kecil Tambo yang berada di pedalaman negara bagian Queensland, Australia. Mereka mampu bertahan hidup dengan membuat boneka beruang.

Di tahun 1990-an, ketika harga wol di Queensland mengalami penurunan yang dahsyat, sekelompok perempuan di kota kecil Tambo memutar balikkan otak mereka agar bisa membantu warganya bisa tetap memiliki pekerjaan dan menghasikan pendapatan.
Boneka beruang Tambo selamatkan perekonomian warga kota Tambo. Foto: ABC.

BACA JUGA: Australia Bakal Jadi Sasaran Serangan Cyber Destruktif oleh Teroris

Bersama-sama mereka memulai bisnis boneka beruang yang dibuat oleh tangan.

Tujuan lainnya adalah untuk memajukan pariwisata di kawasan yang sempat mengalami kesulitan setelah dilanda kekeringan..

Ketua penjahit boneka adalah Verna Kruckow yang memulai bisnis bersama pada wanita pada tahun 1992.

BACA JUGA: Menlu Australia Julie Bishop Lari Pagi di Tengah Kabut Asap Sumatera

"Saat itu banyak yang datang kesini, terutama para suami, yang bertanya jika para wanita dan istri-istri mereka dapat ikut bergabung dalam membuat boneka," jelas Kruckow.

"Queensland saat itu mengalami bencana kekeringan sehingga industri wol merosot tajam, kami mencoba mencari cara-cara untuk bisa menghasilkan produk yang merangsang perekonomian lewat penyediaan lapan kerja baru," kata Alison Shaw, salah satu pendiri bisnis boneka beruang Tambo.

Lewat perjuangan para wanita ini, keberadaan Tambo kembali diakui.

"Seringkali saat bercerita kalau saya berasal dari Tambo, banyak yang bertanya bagaimana kabar boneka beruang Tambo? Ini benar-benar hebat menurut saya, apalagi ada kebanggaan ketika saya mengatakan bahwa saya adalah salah satu pendiri bisnis boneka beruang ini," tambah Alison. 

Boneka beruang Tambo pun kini sudah merambah dunia internasional. Seperti yang diakui Alison, mereka kini sudah banyak mendapatkan permintaan dari berbagai negara, terutama dari China.

Tapi Alison mengaku jika masih ada beberapa tantangan dalam menjalankan bisnisnya.

"Salah satu yang utama adalah masalah distribusi. Kami melihat peluang untuk menjadi bisnis yang meng-global dan untuk bisa mewujudkannya adalah secara online," jelasnya.

BACA JUGA: Tak Ideal Jika Australia Tak Bisa Penuhi Kuota Eskpor Sapi ke Indonesia

"Namun, tentu saja, karena kami tinggal di kawasan terpencil, jadi koneksi internet kami cukup lambat."

Yang bisa dikerjakan saat ini adalah meningkatkan jumlah pasokan. Salah satu strategi Alison adalah dengan menambah jumlah karyawan yang membuat boneka dan staff di toko.

"Kami ingin terus berkembang dan meningkatkan kapasitas bisnis, sehingga bisa memberikan banyak nilai bagi masyarakat, menyediakan lapangan kerja, dan tentu saja menumbuhkan perekonomian kami," tambahnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Cerita, Stigma Pecandu dan Pemalas dari Tunawisma Bisa Terhapuskan

Berita Terkait