KONFLIK lama di tubuh PSSI mewariskan konflik serupa di era kepemimpinan Djohar Arifin HusinMirip LPI yang dimotori Arifin Panigoro sebagai tandingan liga yang diurus PSSI di era Nurdin Halid, kini lahir dualisme baru
BACA JUGA: Sebagian Bonus untuk Perbaiki Rumah
Satu punya PSSI yang namanya Indonesian Primer League (IPL), satunya lagi gawean PT Liga Indonesia dengan kompetisi Indonesian Super League (ISL).Sejumlah klub pun terbelah
BACA JUGA: Banyak Honorer Bagus, Banyak Juga Titipan
Aksi ancam pun terulang, lagi-lagi mirip era Nurdin HalidBACA JUGA: Saya Sempat Kalang Kabut
Sempat pula keluar ancaman dari mulut Benhard Limbong, penanggung jawab Timnas dan juga Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSIDia mengeluarkan sinyal, Timnas tidak akan menggunakan pemain yang main di ISL“Yang jelas kompetisi itu harus diakui oleh federasi.Kalau kompetisinya tidak diakui, maka pemainnya pun tidak akan diakui,” kata Benhard Limbong, beberapa hari lalu.
Kisruh belum ada tanda-tanda menuju rekonsiliasiAnggota Komisi X DPR, TB Dedi S Gumelar, mengaku bosan mengomentari PSSI yang betah dirundung masalahBerikut wawancara wartawan JPNN, Soetomo Samsu, dengan politisi PDI Perjuangan itu, Senin (28/11).
Tanggapan Anda terhadap dualisme kompetisi?
Ah, bosan ngomongin ituSudah berkali-kali saya teriak, tapi tak beres-beres juga.
Tapi kalau dibiarkan terus, kan bisa-bisa muncul lagi gerakan Revolusi PSSI jilid II?
Ya, tak mustahil itu akan terjadi lagiTapi biar nanti Komisi X bicara dengan Menpora dan KONI, karena PSSI bukan mitra Komisi XBiar Menpora dan KONI yang menyelesaikan.
Tawaran solusinya seperti apa?
Saya sudah sering bilang, jangan bawa-bawa politisasi ke olah ragaKasihan atlit-atlit kitaLihat saja para pemain U-23Mereka bagus-bagus, berjuang untuk mengharumkan nama bangsa dan negara, tapi diurus oleh pengurus yang tidak punya idealisme olah ragaMereka politik terusIni kan sumbernya liga di LPI dulu, yang jenjangnya tak jelasKalau tak memenuhi syarat ya jangan ke Liga Utama, main aja di level kabupaten dulu.
Jadi aspek mananya yang harus diklirkan dulu nih?
BeginiSelama sepakbola hanya berpijak pada kapital, tak bicara olah raga yang ideal, ya akan begini-begini terusNegara-negara lain sudah bicara transfer pemain yang nilainya gedhe-gedhe, kita masih berkutat pada masalah pengurus terusCapek.
Jadi sumber masalah di pengurus PSSI?
Ya, dari dulu kita ribut terus soal pengurusKalau perlu, tak perlu ada pengurusSerahkan saja semua ke pengurus klub-klub.
Oke, faktanya sekarang ada pengurus yang sahApa yang mestinya mereka lakukan?
Ya kalau dianggap tak sesuai aturan, coretKalau tidak taat aturan, coretIni negara hukum, segala sesuatu harus berdasarkan aturan.
Yakin publik akan menerima jika hal itu dilakukan?
Ya, saya yakin, karena rakyat pengen aturan main ditegakkanRakyat ingin olah raga kita berprestasiLihat, U-23 itu bagus, rakyat senangTapi kalau pengurus ribut terus dan berdampak pada prestasi Timnas, rakyat akan marah****
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebagai Tokoh, Saya tak Boleh Sembunyi
Redaktur : Tim Redaksi