jpnn.com, MAGETAN - Kemarau panjang membuat warga yang kekurangan air bersih terus bertambah.
Data awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan sebanyak 800 jiwa. Namun, saat ini sudah mencapai seribu jiwa lebih mengalami krisis air bersih.
BACA JUGA: Kekeringan, Waduk Stop Aliri 11 Ribu Hektar Sawah
Droping air bersih terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Magetan. Plt Kepala Pelaksana BPBD Magetan, Ari Budi Santoso, mengatakan untuk daerah kekeringan masih sama, yaitu di Desa Sayutan Parang.
"Hanya saja, jumlah jiwa yang mengalami krisis air bersih terus bertambah," ujarnya.
BACA JUGA: Petani Tomat Terpaksa Gigit Jari di Musim Kemarau
Hingga saat ini BPBD masih rutin mengirim air bersih, tapi terkendala armada atau mobil tangki yang hanya satu unit.
"Sehingga tidak bisa mengirim dua tangki air bersih sekaligus," imbuhnya.
BACA JUGA: Air di Waduk Menyusut, Warga Mulai Resah
Menurut Ari, diprediksi kemarau masih berlangsung hingga dua bulan kedepan.
"Meskipun begitu BPBD Magetan, selalu siap mengirim air bersih ke daerah-daerah yang krisis air bersih," tuturnya. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemarau, Air Jakarta Menguning dan Bau Belerang
Redaktur & Reporter : Natalia