jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono resmi membuka Diskusi Kelompok Terpumpun Penelaahan Buku Teks Utama Pancasila bagi PAUD sampai dengan Sekolah Menengah Atas, Senin (20/3).
Dia mengatakan, BPIP bersama Kemendikbud melakukan penyelarasan terhadap Capaian Kompetensi (CK) dan Capaian Pembelajaran Kemendikbud (CP 033 bagi SD/MI dan CP 028 bagi SMP/MTs serta SMA/MA) dari mulai tanggal 18 Januari sampai dengan 5 Februari 2023 bersama Anggota Dewan Pengarah BPIP dan Dewan Pakar BPIP.
BACA JUGA: Pesan Wakil Kepala BPIP di Dies Natalis ke-66 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
“Bila melihat hal ini menjadi challenge bagi para penulis, bagaimana menuangkan narasi yang dapat disesuaikan dengan daya motorik atau kognitif anak. Sehingga capaian Pendidikan Pancasila sebagai Ideologi, dasar negara, pandangan hidup bangsa dapat dipahami dan dilaksanakan oleh penerus bangsa," kata Karjono.
Dia menambahkan tentang penyusunan buku pancasila wajib untuk mendasarkan pancasila atau lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945, 22 Juni 1945 dan 18 Agustus 1945, merupakan satu kesatua.
BACA JUGA: Susun Perda Berlandaskan Nilai Pancasila, Pemkab Gianyar Gandeng BPIP dan Kemenkumham
Lebih lagi telah ditetapkan Bapak Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan kristalisasi pengalaman hidup bangsa Indonesia yang menyejarah dan bersumber dari religiusitas bangsa Indonesia, adat istiadat, kearifan lokal, pandangan atau filsafat pemikiran dan ideologi yang berkembang ketika Pancasila dilahirkan,” tuturnya.
BACA JUGA: BPIP Susun Dokumen Ekonomi Pancasila, Ini Tujuannya
Selain itu, Karjono memperkenalkan salam Pancasila yang digagas oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Ibu Megawati Soekarnoputri dalam memberikan salam yang diartikan sebagai salam pemersatu bangsa yakni salam kebangsaan.
Karjono menyebut Salam Pancasila bukan salam pengganti Assalamualaikum, tetapi salam itu merupakan tindak lanjut dari pekik merdeka yang ditetapkan melalui maklumat Presiden Soekarno.
"Salam Pancasila merupakan salam pemersatu bangsa, bukan berarti mengganti salam keagamaan, tetapi menyatukan keberagaman Indonesia." Jelasnya.
Karjono menjelaskan sejarah lagu "Indonesia Raya 3 Stanza" dihadapan para penelaah Buku Teks Utama Pancasila bahwa lagu original yang diciptakan oleh WR. Supratman yang dimandatkan di dalam Undang Undang No 24 Tahu 2009 Tentang Bendera, bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
"Berdasarkan Pasal 61 UU 24 Tahun 2009 menyebutkan apabila lagu kebangsaan dinyanyikan lengkap 3 stanza, bait ketiga pada stanza kedua dan stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali." Paparnya.
Terakhir, Karjono menyampaikan Buku Teks Utama Pancasila lebih memuat panduan praktik Pancasila dalam Tindakan dan ditambah dengan teori-teori.
Dia berpesan kepada para penelaah untuk bersama-sama mengawal Buku Teks Utama Pancasila selaras dengan buku referensi Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila yang telah disusun oleh BPIP dan ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
“Buku ini tujuh puluh persen adalah Pancasila dalam Tindakan, dan tiga puluh persennya teori. Maka Buku Ajar Pancasila perlu dikawal untuk dapat diterapkan serentak dan bersamaan, pada Tahun Ajaran 2023/2024," kata dia.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila, Aris Heru Utomo, menyampaikan tujuan diadakannya diskusi ini dalam rangka monitoring perkembangan pembahasan materi Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila tahap ke-1 tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah yang saat ini tengah disiapkan oleh Kemendikbudristek.
“Penelaahan hasil Buku Teks Utama akan melalui beberapa tahapan sesuai dengan progres atau kemajuan hasil penulis, yaitu penelaahan ke-1 dilakukan pada hasil tulisan mencapai 50 persen,” jelasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPIP dan Negeri Serumpun Sebalai Deklarasikan Pembentukan Jejaring Panca Mandala
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian