BPOM Kepri Sita Cokelat Australia

Karena Tak Punya Izin Edar

Sabtu, 27 Juli 2013 – 22:00 WIB

jpnn.com - BATAM - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepri menyita 16 produk makanan tanpa izin edar di Toko Sumber Rezeki, Nagoya, Jumat (26/7). Salah satunya adalah cokelat asal Australia dan produk dari Singapura.

Di antara 16 produk makanan itu, ada cokelat Cadbury dari Australia serta Kit Kat dan Milo dari Singapura. "Kami menemukan 16 produk tanpa izin BPOM dengan jumlah 130 pieces. Produk itu juga tak memiliki tanggal kedaluwarsa," kata Ruth Deseyanti Purba dari Bagian Pemeriksaan, Penyidikan, Sertifikasi, dan Layananan Informasi BPOM Kepri.

BACA JUGA: Karyawan 100 Perusahaan Terancam Tak Dapat THR

Menurutnya, makanan hasil razia tersebut akan dimusnahkan. Pemiliknya akan diberi sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Namun, pada Jumat lalu pemilik toko sedang berada di Singapura. "Tadi hanya pekerjanya yang ada. Nanti pemilik akan kami panggil dan kami periksa," katanya.

BACA JUGA: Baru Pulang, TKI Tewas Dibantai

Ruth menyatakan, razia tersebut merupakan bagian dari pengawasan makanan, minuman, serta obat-obatan ilegal maupun kedaluwarsa menjelang Lebaran di seluruh pusat perbelanjaan di Batam. Kemarin, misalnya, tim BPOM berkeliling Nagoya, Jodoh, dan Penuin.

Awalnya, razia dilakukan di pusat penjualan parcel Nagoya. Satu per satu masa kedaluwarsa serta izin edar parsel yang dijajakan puluhan toko diperiksa. Namun, tim BPOM tidak menemukan makanan ilegal atau kedaluwarsa dalam parsel-parsel itu.

BACA JUGA: Jalur Mudik Banten Dihadang 14 Pasar Tumpah

Meski tidak menemukan makanan kedaluwarsa dalam parsel, tim menemukan cokelat ilegal di salah satu toko penjual parsel, tapi dijual terpisah. "Cokelatnya tetap kami sita untuk dimusnahkan," ujar Ruth.

Razia kemudian dilanjutkan ke DC Mall dan Top 100 Penuin. Seluruh jenis makanan dan minuman di pusat perbelanjaan tersebut diperiksa petugas. "Di sini (Top 100 dan DC Mall) tidak kami temukan makanan maupun minuman ilegal," katanya.

Ruth mengaku timnya akan tetap turun ke lapangan. Sebab, menjelang Lebaran, sering terjadi peredaran parsel dengan produk-produk yang kedaluwarsa. "Kami masih akan tetap berkeliling. Lokasinya masih kami rahasiakan," tuturnya.

Sebelumnya, Jumat pekan lalu (19/7), BPOM Kepri menggelar sidak di Pasar Mega Legenda dan Mitra Raya, Batam Kota. Mereka mengambil sejumlah sampel makanan dan minuman jajanan berbuka puasa.

Tapi, berdasar uji laboratorium, makanan dan minuman itu aman dari zat berbahaya. Namun, di tempat lain, BPOM masih menemukan mie berformalin.

Kepala BPOM Kepri I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menyatakan, banyak makanan dan jajanan selama puasa yang tidak sehat. Karena itu, warga diharap jeli dalam memilih makanan yang layak untuk dikonsumsi.

Menurut I Gusti, banyak makanan yang mengandung formalin, boraks, dan rhodamine B yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Dia mengungkapkan bahwa setiap bulan Ramadan banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengambil kesempatan dengan menjual makanan yang tidak sehat. (she/hgt/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Kalteng Bikin Tokoh Adat Tersinggung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler