jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sedang mengembangkan TOD pada titik integrasi simpul transportasi di Jabodetabek.
Direktur Prasarana BPTJ M. Risal Wasal menjelaskan, pengembangan TOD ini agar terjadi sinergi moda transportasi.
BACA JUGA: DPD RI: Mengapa Harus Menunggu Kesediaan Jepang, Shanghai atau Hongkong?
"Sehingga masyarakat merasa aman, nyaman, tidak sulit dalam perpindahan antar moda transportasi umum," ujar Risal dalam siaran persnya.
Dalam pengembangan TOD di wilayah Jabodetabek BPTJ mengundang Pemerintah Kota Bogor, Pemerintah Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Kota Depok untuk persamaan persepsi dan knowledge sharing.
BACA JUGA: Pengelolaan TOD Harus Satu Pintu
Tujuannya agar tercipta keseragaman pemahaman tentang TOD, di mana dibedakan antara TOD dengan fasilitas transit maupun CBD (Center Bussiness District) di Jabodetabek dalam Kegiatan Bimbingan Teknis Perencanaan Integrasi Simpul Transportasi Jabodetabek.
"Melalui TOD diharapkan dapat mengurangi kemacetan yangl terjadi di wilayah Jabodetabek," harap Risal.
BACA JUGA: Perizinan Kendaraan Sewa Khusus Online Diluncurkan
Saat ini Menteri Perhubungan merencanakan setidaknya ada 17 titik di Jabodetabek yang akan dikembangkan menjadi TOD.
"Dengan adanya TOD ini perpindahan antar moda transportasi akan menjadi lebih baik," tandas Risal.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPTJ Tinjau Sejumlah Layanan JAConnexion, Hasilnya?
Redaktur & Reporter : Yessy