BRI Disatroni, Satpam Disekap, Uang Rp 811 Juta Dirampok

Sabtu, 10 Desember 2016 – 01:11 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - SANGATTA – Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Muara Wahau di Satuan Pemukiman (SP) 1 Desa Muara Wahau, Rabu (7/12) lalu berhasil dibobol kawanan perampok.

Uang tunai simpanan nasabah senilai Rp 811 juta yang tersimpan dalam rak kabiner berhasil digasak pelaku yang diduga berjumlah tiga orang.

BACA JUGA: Kembang Tujuh Rupa, Minyak Putri Duyung, Ditebar di Kantor Pemkab

Kejadian berawal saat beberapa orang mengetuk pintu pos jaga petugas Security BRI Muara Wahau sekira pukul 02.00 Wita, lantaran mengaku kartu Anjugan Tunai Mandiri (ATM) miliknya telah tertelan mesin.

Agus yang tengah bertugas jaga saat itu, langsung merespons untuk memberikan bantuan.

BACA JUGA: 40 Persen Lebih Peserta BPJS Kartunya Bakal Dinonaktifkan

Namun, saat korban keluar dari pos jaganya, dengan sigap kawanan perampok langsung menyergap Agus.

Di bawah ancaman senjata tajam dan senjata api (Senpi) korban tidak bisa berkutik. Korban yang diikat pelaku, langsung dibawa ke ruangan teller bank.

BACA JUGA: Kiai NU Anggap Menjamurnya Toko Modern sudah Membahayakan

Setelah berhasil melumpuhkan korban, pelaku langsung memeriksa seluruh ruangan dalam bank.

Uang yang tersimpan dalam rak cabinet di samping berangkas pun berhasil diperoleh pelaku. Sementara untuk brangkas, gagal dibongkar pelaku.

Setelah mendapat hasil jarahannya, pelaku juga merusak dan mengambil rekaman CCTV (Closed Circuit Television).

Diduga tujuannya untuk menyulitkan polisi mengidentifikasi pelaku.

Kasus perampokan ini pun baru diketahui sekitar pukul 5.30 Wita saat petugas cleaning service BRI terkejut melihat pintu kantor sudah terbuka dengan posisi security dalam keadaan terikat.

Setelah memberikan laporan ke pimpinan bank, barulah korban yang terikat dilepaskan.

Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Andika Dharma Sena menerangkan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

Pimpinan BRI Cabang Muara Wahau dan petugas cleaning service juga sudah dimintai keterangan.

Selain itu, penyidiknya telah melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasanginya dengan police line.

“Dari hasil olah TKP yang sudah kami lakukan, untuk ruangan berangkas sengaja dirusak oleh para pelaku dengan cara mencongkel pintunya. Dugaannya dirusak menggunakan linggis. Dan tempat itu kemarin (Rabu, Red.) sudah kami minta untuk distatus quo kan,” jelas Andika.

Menurutnya, berdasarkan keterangan sekuriti, saat kejadian para pelaku diketahui membawa senjata.

Namun apakah itu senjata api atau seperti apa, tidak diketahui oleh korban. Karenanya, kasus ini masih terus di dalami pihaknya.

“Keterangan yang telah disampaikan oleh sekuriti bank, tidak mau serta merta langsung kita mempercayainya. Karena yang tau kan, hanya antara dia dan para pelaku, sehingga perlu dilakukan penyelidikan mendalam dulu,” tuturnya.

Disinggung apakah ada indikasi keterlibatan orang pada kasus tersebut, Andika mengaku belum dapat memastikan itu.

“Saya belum bisa menjelaskan, apakah ada keterlibatan orang dalam atau tidak, atau murni tindakan perampokan, karena kami masih lakukan proses penyelidikan,” ujarnya.

Kendati demikian, Andika mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi ciri-ciri para pelaku.

Untuk memudahkan proses penyelidikan, pihaknya juga telah meminta bantuan penyidik Polda Kaltim, Polresta Bontang dan Polres Berau.

“Kami sudah berkoordinasi juga dengan semua Polsek di Polres Kutim, untuk mempersempit ruang gerak dari para pelaku. Ya, doakan saja lah, semoga para pelaku cepat kami tangkap dan amankan,” pungkasnya. (drh/aj/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantai Kuta Mulai Kena Limpahan Sampah Kiriman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler