jpnn.com - JAKARTA – Bank Rakyat Indonesia memaksimalkan kepemilikan satelit untuk meningkatkan layanan kepada nasabah.
Implementasinya adalah memperbanyak investasi pada pembangunan digital outlet.
BACA JUGA: Performa IHSG Salah Satu yang Terbaik di Asia
Digital outlet perdana BRI dibangun di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Jaringan yang didukung penuh satelit finansial, BRIsat, itu dikunjungi Presiden ketiga Indonesia B.J Habibie kemarin (6/10).
BACA JUGA: Rupiah Masih Perkasa, BI Malah Makin Waspada
Habibie tertarik dengan kecanggihan mesin hybrid. Direktur Utama BRI Asmawi Syam dan Direktur Konsumer Sis Apik Wijayanto langsung menjelaskan bahwa mesin tersebut bisa digunakan untuk registrasi rekening baru.
Cukup menempelkan KTP elektronik (e-KTP), akan keluar kartu ATM baru dan data diri langsung teregistrasi. Selanjutnya, petugas di back office tinggal membuatkan buku tabungan.
BACA JUGA: Jerman Jajaki Kerja Sama di Bidang Shipyard di Batam
Asmawi menyatakan, sejauh ini transaksi digital perbankan memang berjalan. Namun, yang sedang dibangun BRI adalah menyempurnakan apa yang sudah ada, berbentuk layanan pembukaan rekening secara digital.
”Ini lebih banyak akan menyasar segmen millennial, generasi muda yang sudah familier menggunakan digital. Sebab, kalau sudah punya smartphone, lebih mudah akses digital banking,” ujarnya.
Khusus konter digital BRI di bandara, kata Asmawi, sistem online-nya terintegrasi dengan informasi di sana. Misalnya, jadwal pesawat, nomor pesawat, dan informasi detail lainnya.
”Termasuk informasi objek wisata di Indonesia. Yang datang ke bandara bisa buka akses di sini,” ulasnya.
Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, setelah di Bandara Soekarno-Hatta, konter sejenis akan diresmikan di beberapa bandara lain.
Seperti Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Kualanamu (Medan), dan Bandara Ngurah Rai (Denpasar).
”Lahannya sewa ya, milik bandara. Kalau peralatannya, nanti kurang lebih akan sama. Semua mesin yang ada di sini (Terminal 3 Ultimate, Red) nilainya Rp 4 miliar–Rp 5 miliar,” ungkapnya. (gen/c5/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Luhut, Tolong Tinjau Ulang Rencana Ini
Redaktur : Tim Redaksi