jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkap alasan perlunya renovasi ruang kerja dewan pengawas senilai Rp 6,1 miliar.
Menurut dia, alasan utama perlunya penataan ulang fungsi ruangan di lantai dua Gedung BJ Habibie ialah efektivitas koordinasi dan komunikasi di antara anggota dewan pengawas.
BACA JUGA: Tiba-Tiba BRIN Membatalkan Renovasi Ruangan Megawati Cs, Sebut Nama 2 ProfesorÂ
Handoko mengungkapkan saat ini sebagian anggota dewan pengawas memiliki ruang kerja di lantai 23 dan ada yang belum punya ruangan.
Selain itu, revitalisasi fungsi ruangan juga mempertimbangkan beberapa anggota dewan pengawas yang dinilai sudah cukup sepuh.
BACA JUGA: Soal Renovasi Ruangan Megawati Cs Rp 6 Miliar, BRIN Beri Penjelasan
“Sebut saja Prof. Emil Salim dan Prof. Bambang Kesowo, yang selama ini bekerja di lantai yang sangat tinggi. Untuk itu, ruangan seyogianya dijadikan satu demi efektivitas koordinasi dan komunikasi,” kata Handoko kepada wartawan, Senin (18/7).
Untuk itu, lanjut dia, ruangan yang sebelumnya dinilai terlalu besar, mewah, dan berlebihan bisa diubah dan difungsikan menjadi lebih optimal.
BACA JUGA: Rakernas PDIP Rekomendasikan Sejumlah Agenda Strategis, Ada soal BRIN
“Ruangan yang ada di lantai dua nantinya adalah ruang rapat besar dan kecil serta ruang kerja dewan pengarah," ujar Handoko.
Adapun anggota dewan pengawas yang akan menempati ruang kerja di lantai dua ialah dua wakil ketua, satu sekretaris, dan enam anggota Dewan Pengawas BRIN.
Handoko menegaskan ruang kerja Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri tidak diubah sama sekali. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRIN Menganalisis Molekuler & Diversitas Genetik Penyebab Hepatitis Akut, Hasilnya?
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Dea Hardianingsih