jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mencegah peredaran ganja yang dicampur dalam adonan cokelat dan brownies. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meyakini, peredaran brownies ganja disebabkan rendahnya pengawasan terhadap peredaran makanan di masyarakat setelah diberikan surat izin usaha dan perdagangan (SIUP)
"Itulah kenapa kami mau kerja sama dengan BPOM," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/4).
BACA JUGA: DPR Minta Pemerintah Cabut Izin Reklamasi Pantai Utara Jakarta
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, kerja sama dengan BPOM dilakukan tahun ini. Selain itu, Pemprov DKI bakal melakukan pemeriksaan terhadap pedagang kaki lima.
"Makanya itu yang pasti kalau kami kasih SIUP, enggak diawasi ya begitu," tandas Ahok.
BACA JUGA: Ahok Ancam Beri Sanksi Kepsek Tinggalkan Sekolah Saat Unas
Seperti diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar modus baru peredaran narkoba yang dilakukan sindikat beranggotakan lima orang. Kelompok ini mengedarkan ganja yang dicampur dalam adonan cokelat dan brownies.
Jajanan mengandung ganja itu lantas dikemas dalam kotak kecil seukuran kemasan kue. Tiap kotak berisi 20 butir cokelat atau potongan brownies. Sindikat itu memasarkan jajanan yang mengandung ganja itu lewat situs internet.
BACA JUGA: Ahok Optimistis Bisikan Jokowi Gugurkan HMP DPRD DKI
Pembeli bakal menghubungi sindikat itu untuk memesan untuk memesan via telepon atau pesan pendek. Adapun target konsumen jaringan ini adalah pelajar, mahasiswa dan pecandu ganja di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra DKI: HMP Bukan Berarti Kiamat Lho...
Redaktur : Tim Redaksi