BRR Bubar, Muncul BKRR

Jumat, 13 Februari 2009 – 14:27 WIB

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi mengganti nama Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD dan Nias dengan nama Badan Kesinambangunan Rehabilitasi dan Konstruksi (BKRR) NAD-NiasMeski dibubarkan BRR, Ppresiden menanggap bencana tsunami dan gempa di Aceh dan Nias merupakan bencana terdahsyat di dunia memasuki abad 21.

“Saudara-saudara, masih segar dalam ingatan kita, pada 4 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004, bencana tsunami terjadi di Aceh terjadi mahadahsyat

BACA JUGA: Dikti Tak Tanggung Jawab Soal Opspek ITB

Itu disusul oleh gempa bumi di Nias pada tanggal 28 Maret 2005,” papar SBY di JCC, Jumat (13/2).

SBY mengatakan, gempa bumi dan tsunami tersebut telah meluluhlantakkan Aceh dan Nias hingga menyebabkan lebih dari 200 ribu orang meninggal dunia, hilang, dan luka-luka
“Bencana itu juga telah memporak-porandakan infrastruktur yang ada disana, bencana itu merupakan bencana terbesar di dunia pada awal abad ke-21 ini.”

Presiden juga mengutarakan, tragedi yang maha dahsyat itu telah menarik simpati dan solodaritas umat manusia dimuka bumi

BACA JUGA: Rektorat ITB Cuci Tangan

“Banyak lembaga dan instansi di nasional dan internasional, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang langsung ke Aceh dan Nias
Bagi pemerintah Indonesia sendiri, operasi tanggap darurat itu merupakan sebuah upaya yang sangat besar, pemerintah melakukan pengerahan seluruh kapasitas nasional, Bappenas (badan perencanaan pembangunan nasional) segera menyiapkan rencaa itu untuk rehabilitasi dan rekonstruksi,” papar orang momor satu di Indonesia itu.

Bukan itu saja, kata SBY, pemerintah memobilisasi seluruh kekuatan nasional yang bersatupadu memulihkan kembali Aceh dan Nias

BACA JUGA: SBY Soroti Besarnya Impor BBM

“Pemerintah juga membuka akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dari berbagai negara ke lokasi, secara keseluruhan operasi tanggap darurat telah melibatkan puluhan ribu relawan dari 34 negaraDari kacamata kelipatan satuan-satuian militer, ini merupakan operasi militer selain perang terbesar yang tercatat dalam sejarah,” pungkasnya.(gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesepakatan Batas Laut Diteken di Geladak Kapal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler