Rektorat ITB Cuci Tangan

Soal Kasus Tewasnya Mahasiswa Jurusan Geodasi ITB saat OPSPEK

Jumat, 13 Februari 2009 – 13:49 WIB

JAKARTA - Pihak Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan tidak bertanggung jawab atas tewasnya Dwiyanto, mahasiswa jurusan Geodesi akibat mengikuti kegiatan Orientasi Studi Pengenalan Kampus (Ospek) pada 8 Februari laluWakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ITB DR Widyo Nugroho masih berkilah dengan menyebut kegiatan tersebut ilegal karena sejak tahun 2000 ITB sudah melarang kegiatan mahasiswa yang berbau Ospek.

"Bahkan sejak tahun 2006, 2007, dan 2008, kita membuat surat perjanjian dengan semua orang tua mahasiswa baru agar mereka melarang anaknya ikut kegiatan Ospek," ujar Widyo Nugroho dalam diskusi bertema 'Ospek Maut Terulang Lagi' di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD, Senayan, Jumat (13/2).

Lebih lanjut Widyo menjelaskan, karena secara resmi pihak rektorat sudah mengeluarkan kebijakan pelarangan seperti itu, maka ITB secara institusi tidak bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum

BACA JUGA: SBY Soroti Besarnya Impor BBM

"Secara hukum ITB tidak bisa dituntut
Yang harus dituntut adalah Ikatan Mahasiswa Geodesi," ujar Widyo dengan nada bersemangat.

Tanggung jawab ITB, masih kata Widyo, adalah dalam aspek penindakan kepada para mahasiswa Geodesi yang terlibat

BACA JUGA: Kesepakatan Batas Laut Diteken di Geladak Kapal

Dikatakan, saat ini pihaknya telah selesai melakukan penyelidikan dan penyidikan internal untuk menindak para mahasiswa yang terlibat
"Pekan depan Komisi Penerapan Norma Kemahasiswaan akan bersidang untuk menjatuhkan sanksi

BACA JUGA: Wiranto Balik Ingatkan Purnawirawan Birokrat

Apakah itu nanti sanksi teguran, skorsing, atau pemecatan," bebernya.

Selain menyalahkan mahasiswa, Widyo juga menyalahkan Kepala Program Studi (prodi) Geodesi yang disebutnya telah memberikan izin kegiatan mahasiswa di Lembang"Itu kesalahan fatalKepala Prodi sudah dicopot karena memberikan izin kegiatan mahasiswa yang alasannya kegiatan outbond, tapi malah seperti itu," kata Widyo.

Saat ditanya bagaimana pihak rektorat bisa kebobolan sampai tidak tahu ada acara seperti itu, Widyo lagi-lagi berkilahDia menganalogikan masih banyaknya pelaku tindak pidana korupsi"Padahal sudah jelas korupsi dilarangJadi perumpamaannya seperti itu," ujarnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran BBM Cekak, KRI Terancam Mangkrak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler