BSB Beroperasi, Pasar Bandara Sepinggan Berkurang 30 Persen

Selasa, 29 November 2016 – 01:53 WIB
Ilustrasi Foto: Kalimantan Post/JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – PT Angkasa Pura I mendapat lampu hijau untuk mengelola Bandara Samarinda Baru (BSB).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Salman Lumoindong menyebut, pihak Kemenhub telah mengeluarkan surat.

BACA JUGA: Mengharukan, Ketika Bocah Lugu Ingin Ketemu Pembunuh Ibunya

“Namun, saya belum tahu apakah ada surat keputusan spesifik untuk pengelolaan BSB oleh AP I,” katanya sebagaimana dilansir Kaltim Post, Senin (28/11).

Salman menyebut, untuk sementara operator bandara bernama APT Pranoto itu akan dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Temindung Samarinda.

BACA JUGA: Rute Sebatik-Tawau Belum Terealisasi, Warga Merasa Dibohongi

Fokus Pemprov Kaltim, kata dia, merampungkan pengerjaan sisi udara hingga siap soft launching pada Januari mendatang.

Dikonfirmasi terpisah, General Manager PT AP I Sepinggan Balikpapan Pujiono mengaku belum menerima kepastian apa pun dari Kemenhub.

BACA JUGA: 2 Kursi Kepala Dinas Dilelang Nih, Minat?

“Ibaratnya, kami masih proses melamar. Sampai sekarang belum ada jawaban resmi,” ucapnya.

Dia mengatakan, BSB menjadi ancaman bagi bandara lain di Kaltim yang lebih dulu eksis.

Penerima dampak langsung tentunya Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan.

Selama ini, masyarakat dari Samarinda, Kutai Kartanegara, Bontang, dan Kutai Timur merupakan pangsa pasar bandara tersebut.

PT AP I Sepinggan Balikpapan selaku operator SAMS, bahkan sudah menghitung bahwa pasar mereka diprediksi akan “dicuri” sebesar 30 persen ketika BSB beroperasi.

Menurut rencana, bandar udara yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara, itu mulai beroperasi pada awal 2017.

Praktis, dengan begitu berpengaruh terhadap pendapatan BUMN tersebut dalam pengelolaan Bandara Sepinggan.

Selain memang konsekuensi supaya APBN mengucur, biaya operasional bandara yang membutuhkan dana Rp 50–66 miliar per tahun itu juga menjadi pertimbangan.

“Mengalahkan tidak (fasilitas). Makanya, kami promosi sebagai bandara bisnis dan fasilitas lengkap. Tapi, memang memengaruhi jumlah penumpang. Harus berbagi. Dulu satu bandara (pengumpul), sekarang jadi dua dengan ada BSB,” tuturnya. (roe/riz/k18/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta: Islam Itu Tidak Kasar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler