JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM sedang melakukan realisasi kerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) di bidang pembiayaan untuk koperasi dan UKMKarena selama ini, BTN hanya punya andalan program pembiayaan pada KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), dan belum ada sama sekali untuk pembiayaan koperasi dan UKM seperti BRI dan Mandiri maupun bank swasta kebanyakan.
Direktur Utama LPDB Kemenkop dan UKM, Kemas Danial mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan serius dengan pihak BTN
BACA JUGA: Izin Mega Capital Dicabut
Namun belum dilakukan MoU atau nota kesepahaman kerjasama karena masih mencari titik temu besaran angka bunga suku kreditBACA JUGA: Produksi Naik, Laba Melesat
Sementara LPDB mendesak di bawah itu, atau idealnya 11,5 persen.”Sebenarnya kalau kami mau menerima besaran bunga 12,75 persen dari BTN, MoU sudah dilakukan
BACA JUGA: BPK Belum Audit 24 Persen Saham NNT
Walaupun kalau nantinya BTN bertahan dengan angka 12,75 persen, kami tetap terima dengan mencoba menawarkan dulu ke nasabah atau pihak koperasi dan pelaku UKMAngka idealnya ini saya yakini direspon pihak koperasi dan UKMKarena saat ini saya proposal antrian koperasi dan pelaku UKM lebih dari 3.000 jumlahnya,” ungkap Kemas.BTN memang tertarik dengan tawaran terobosan LPDB ini, karena menyadari BTN tidak punya program dalam penyaluran kredit untuk koperasi dan pelaku UKMKemudian BTN melihat LPDB merupakan lembaga yang nirlaba atau tidak boleh mencari keuntungan dari usaha kerjasama itu
”Kerjasama ini semata-mata untuk menjebatani BTN yang tidak punya pengalaman penyaluran dana untuk kategori koperasi dan UKM, sementara LPDB tidak boleh dapat margin atau mengambil keuntunganApalagi pengalaman LPDB dalam dana bergulir kredit macetnya rendah sekaliJadi BTN tertarik dan percaya kemampuan LPDB dalam penyaluran dana bergulir iniIni strategi yang menjadi terobosan baik dari LPDB,” ungkapnya(ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Tangani Sendiri PLTP Sarulla
Redaktur : Tim Redaksi