jpnn.com, PAPUA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) konsisten meningkatkan kecukupan gizi dan mendorong perekonomian masyarakat di Provinsi Papua.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan pembangunan sektor perikanan melalui berbagai kegiatan usaha di antaranya di bidang perikanan budidaya, seperti dukungan usaha budidaya lele sistem bioflok dan pakan ikan mandiri.
BACA JUGA: Bu Susi Beri Kuliah Umum di Harvard
“Sudah lama saya meminta kepada Dirjen Budidaya untuk mengembangkan lele bioflok di Papua. Kenapa saya prioritaskan karena daerah Papua termasuk yang kekurangan sumber protein,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Sebagai informasi, lele bioflok yang dipanen tersebut merupakan bantuan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) melalui Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) pada 2017 lalu.
BACA JUGA: Kunker ke Boston, Bu Susi Bahas Kelanjutan Aturan Ekspor
Upaya KKP mendorong pengembangan budidaya lele sistem bioflok di Papua bukan tanpa alasan, Susi berharap, dengan teknologi budidaya ini, produksi ikan yang diperoleh dapat berlipat sehingga bisa menjadi pemasok ikan di wilayah Papua.
“Bioflok ini bisa dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Selain kelompok pembudidaya ataupun koperasi, sebenarnya masyarakat bisa menerapkan ini. Dimulai dengan modal sendiri, nanti kami bantu bibitnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Bu Susi: Kalau Saudara-saudara Nurut Sama Saya, Segera!
Selain teknologi bioflok, KKP juga mendorong pengembangan pakan ikan mandiri di Papua mengingat ketersediaan bahan baku lokal yang melimpah seperti jagung dan kedelai. Dengan pakan mandiri diharapkan keuntungan yang diperoleh pembudidaya akan lebih besar.
Sedangkan untuk keberlanjutan penangkapan ikan di perairan umum seperti danau, KKP mendorong dilakukan restocking, tentunya dengan memperhatikan jenis ikannya, agar tidak mengancam ikan endemik danau.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKP Dinilai Tidak Transparan, Begini Kata Bu Susi
Redaktur & Reporter : Yessy