Budaya dan Bahasa Indonesia Wajib Diterapkan di Sekolah Berkurikulum Internasional

Jumat, 01 Maret 2019 – 14:14 WIB
Drama musikal si Pitung. Foto: Humas Global Sevilla

jpnn.com, JAKARTA - Status sebagai Satuan Pendidikan Kerja sama (SPK) tidak membuat Global Sevilla School menomorduakan seni, budaya, dan Bahasa Indonesia. Sejak didirikan almarhum Nurcholish Madjid atau yang akrab dipanggil Cak Nur, sekolah ini selalu konsisten dalam menanamkan dan mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa-siswinya melalui seni budaya lokal.

"Kurikulum boleh internasional, pola pikir boleh global tapi harus tetap menanamkan nilai-nilai lokal melalui cerita drama tradisional sesuai cita-cita luhur para pendiri Global Sevilla, salah satunya almarhum Nurcholish Madjid," kata Direktur Sekolah Global Sevilla, Michael Thia, di sela-sela pergelaran drama musikal Si Pitung, di Gedung Pewayangan Kautaman, Jumat (1/3).

BACA JUGA: Asah Kemampuan Bahasa Inggris Siswa Lewat Drama Musikal, Keren!

Lewat drama tradisional, lanjutnya, anak-anak diajarkan tentang seni dan nilai budaya Indonesia. Mereka harus memiliki kesadaran dan kepedulian, karena mereka tinggal di Indonesia,.

Sekitar 250 siswa SMP dan SMA Global Sevilla tampil membawakan pementasan tersebut. Drama musikal ini semakin menarik dibawakan dalam versi Bahasa Inggris.

BACA JUGA: Siswa Sekolah Global Sevilla Raih 112 Medali Emas dari WSC

Menurutnya, kemajuan teknologi dan gempuran globalisasi tidak boleh menggerus kecintaan terhadap budaya Indonesia. Cerita-cerita rakyat sejatinya banyak mengandung nilai-nilai kehidupan luhur yang patut diajarkan kepada generasi muda.

BACA JUGA: Global Sevilla Larang Siswa dan Guru Bahas Politik di Medsos

Direktur Sekolah Global Sevilla, Michael Thia (tengah) di sela-sela pergelaran si Pitung. Foto: Mesya/JPNN.com

"Sebenarnya budaya luar itu tidak salah, tapi tetap harus mengingat budaya lokal. Bagaimana mengajarkan kepada anak-anak untuk mencintai budaya Indonesia," tandasnya.

Pada kesempatan sama, Kepala Sekolah Global Sevilla Pulo Mas, Purborini Sulistiyo menekankan, pementasan tersebut juga melatih pengembangan kemampuan literasi. Di mana mengasah kemampuan anak dalam membaca, menulis, dan menghafal.

"Ini sebagai proses belajar tentang literasi. Di sini kami libatkan juga siswa dalam menulis ceritanya," terang Rini.

Lebih lanjut dia mengatakan, pendidikan Bahasa Indonesia merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat dikesampingkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

"Pendidikan Bahasa Indonesia tetap diajarkan sesuai dengan kurikulum nasional," tegasnya.

Drama musikal menjadi salah satu keunggulan dari Global Sevilla Pulo Mas. Ddengan berlatih drama, siswa belajar berbagai macam sifat dan karakter dari berbagai macam tokoh yang dimainkan, serta mengasah para siswa untuk percaya diri berbicara di depan umum. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Guru Dianggap Sosok Paling Tahu, Sekarang Tidak Lagi


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler