TERNATE - Rektor Universitas Khairun, Gufran Ali Ibrahim mengatakan, secara garis besar pola budaya Indonesia mengenal dua orientasiYakni egaliter dan hirarkis
BACA JUGA: Langgar UU, TV Swasta Renggut Hak Publik
Menurut dia, pola egaliter dapat dilihat dari pola budaya pesisir (coastal culture)BACA JUGA: KPI Terima 2.540 Laporan Isi Siaran Televisi
"Gabungan dari pola pesisir dan pedalaman, itu sesungguhnya merupakan kekayaan bagi bangsa ini
BACA JUGA: Polri Kesulitan Kejar Pelaku
Bahasa-bahasa kita juga variatifIni menjadi kekuatan tersendiri bagi kemajuan bangsa ini," terang Gufran saat Seminar Nasional Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) bertema, 'Membongkar Patologi Kebangsaan Melalui Pemasyarakatan Empat Pilar; Upaya Mewujudkan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang Lebih Baik', di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Sabtu (22/10)Dia mengatakan, konsepsi Bhineka Tunggal Ika yang menjadi salah satu spirit bangsa ini sepertinya sudah mulai terlupakan dan sekedar diingat sebagai kenangan lama saat duduk di bangku sekolah dasar"Maka, berdasarkan fakta kemajemukan yang ada, maka kita harus bangkit untuk maju bersama menciptakan yang terbaik untuk kemajuan negeri ini," ungkapnya.
Fahcry Ammari, mantan birokrat Ternate, mengatakan bahwa upaya dalam menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan nilai-nilai empat pilar kehidupan bernegara bukanlah tanggungjawab satu pihak"Melainkan tanggungjawab bersama," tegasnya di TernatePraktisi hukum, Husein Alting, mengatakan bahwa pendidikan merupakan media utama penanaman nilai-nilai pancasila, di samping dalam keluarga"Pancasila harus dijadikan filter dalam penyelenggaraan negara dan perkembangan masyarakar," tegasnya(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Target WTP, Warning Rektor PTN
Redaktur : Tim Redaksi