Bukan Gaib, Motif Pembunuhan Sadis di Humbahas Itu...

Rabu, 15 Maret 2017 – 18:40 WIB
Pelaku pembunuhan abang sepupu, Dimson Sihite saat diboyong ke Polres Humbahas. Foto: Bernad L Gaol/new tapanuli/JPG

jpnn.com, HUMBANG HASUNDUTAN - Polisi akhirnya berhasil mengungkap motif pembunuhan sadis di Desa Sileang, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

Pengakuan Dimson Sihite, 33, yang sebelumnya mendapat bisikan gaib sehingga nekat menebas Berman Sihite, abang sepupunya itu sebanyak 21 kali ternyata bohong.

BACA JUGA: Polisi Kebut Berkas Briptu BM Penembak Mahasiswa Jember

Dimson akhirnya mengakui nekat membunuh abangnya, Senin (13/3) kemarin, lantaran kesal diejek korban.

Dia tersinggung karena korban mengatainya sebagai orang bodoh karena ditinggal pergi istrinya.

BACA JUGA: Ibu Histeris Temukan Putranya dengan Leher Nyaris Putus

Kapolres Humbahas AKBP Nicolas Ari Lilipaly, Selasa (14/3) menjelaskan bahwa tersangka Dimson Sihite dijerat pasal berlapis, yakni tentang pembunuhan, pembunuhan berencana dan penganiayaan.

Katanya, pasal yang disangkakan kepada tersangka adalah Pasal 340 KUHPidana, yaitu pembunuhan berencana.

BACA JUGA: Teriak Takbir dan Syahadat, Mati Dalam Posisi Sujud

Lilipaly mengatakan, sampai saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan di Polres. Saat pemeriksaan, tersangka mengakui semua perbuatannya.

Secara terang-terangan di hadapan polisi, dia mengakui bahwa sebenarnya sebelum kejadian, ia kesal dan marah terhadap korban.

Kata Dimson, jauh hari, korban sering mengejek hubungan kekeluargaan antara dirinya dan istrinya, yang sedang tidak akur.

“Saya kesal, karena setiap bertemu dengannya, dia selalu mengejek. Dia selalu bilang saya orang yang bodoh hingga ditinggal pergi istri saya,” ujarnya.

Selain motif sakit hati, tersangka juga mengaku menaruh curiga bahwa dirinya diguna-gunai abang sepupunya itu.

“Saya menaruh curiga dan dendam kalau sepupuku itu mengguna-gunai saya. Selama ini dia juga selalu usil dengan ladang yang aku kerjakan,” ucapnya.

Tersangka juga mengakui bahwa dirinya sudah merencanakan pembunuhan tersebut ketika ia melihat korban sedang di ladang Simpang Tiga Pangasean, persis di samping rumah tersangka.

Katanya, Senin (13/3) pagi sekira pukul 10.30 WIB, dirinya pulang dari kedai dan melihat korban sedang bekerja di samping rumah. Kemudian, ia berpikir membawa sebilah parang bentuk sabit (arit) dan menemui korban.

“Sekitar jam 11.00 WIB, saya menemuinya dan memintanya untuk istirahat sambil menawarkan sebatang rokok hingga peristiwa itu terjadi,” ujarnya.

“Saat asyik merokok, sambil ngobrol, saya mendekatinya dan menempelkan arit ke lehernya dan bilang kubunuhlah kau,” terangnya.

Saat itu korban langsung tergeletak. Tak sampai di situ, Dimson kembali menghujamkan arit tersebut ke wajah korban berkali-kali.

Setelah melihat korban tidak berkutik, Dimson membersihkan arit dari percikan darah korban dan menyerahkan diri ke kantor Polsek Doloksanggul.

Sayangnya, pihak keluarga korban maupun tersangka enggan memberi keterangan, sebab menurutnya peristiwa tersebut merupakan aib keluarga.

Sebelumnya diberitakan, adu mulut antara Berman Sihite, 35, dan adik sepupunya, Dimson Sihite, 33, berujung pada pembunuhan sadis.

Berman dibunuh adiknya, Senin (13/3) sekira pukul 12.00 WIB dengan puluhan luka bacok di tubuhnya. Pelaku mengaku bahwa dia melakukan pembunuhan karena merasa ada bisikan gaib yang mengatakan bahwa abangnya telah mengguna-gunainya.

Kematian pria lajang yang merupakan warga Desa Sileang, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) ini sangat mengagetkan warga sekitar.

Sebab, beberapa saat sebelum peristiwa berdarah itu, mereka masih ngopi dan merokok bersama-sama, walau memang sempat terjadi perdebatan kecil di antara mereka. (bl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Dibunuh Supersadis, Kepala Dipenggal, Ditanam


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler