Bukanlah Cedera Biasa

Kamis, 05 Mei 2016 – 15:51 WIB
Christian Gonzales. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - Sepak bola di Indonesia memang dikenal keras. Tak ada yang menyangkal. Pemain yang tak kasar pun, bisa menjadi ikut-ikutan kasar karena terpancing lawan.

Tak jarang pemain harus cedera parah, karena pelanggaran yang tak profesional. Salah satu korbannya, adalah Cristian Gonzales.

BACA JUGA: Para Sandera Pindah-pindah, Dibawa ke Gubuk di Tengah Hutan

MUHAMMAD AMJAD, JPNN

Arema Cronus berhasil mendapatkan tiga poin saat mengalahkan Persiba Balikpapan 2-0 pada Sabtu (1/5) lalu di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tapi, kemenangan itu harus dibayar mahal. Tiga pemain Singo Edan cedera parah pasca laga itu.

BACA JUGA: TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata

Gonzales mengalami patah tulang rusuk. Dendi Santoso patah tulang Fibula, dan Saiful Indra Cahya cedera hamstring. Ketiganya tak bisa membela minimal satu bulan ke depan. Dendi bisa lebih lama, bahkan sampai dua bulan lebih.

Suami Eva Siregar itu menjelaskan, dirinya setidaknya akan menjalani pemulihan selama satu bulan ke depan. Cedera yang dialami oleh Gonzales didapatkan saat laga memasuki menit ke-41.

BACA JUGA: Nyala untuk Yuyun, agar Kasus Gelap jadi Terang

Wasit Abdul Rahman Salasa tiba-tiba menghentikan laga setelah melihat Gonzales terduduk di tengah lapangan memegang dadanya yang kesakitan.

Setelah berkonsultasi, El Loco pun dibawa ke pinggir lapangan untuk dirawat. Itu membuat pemain naturalisasi tersebut akhirnya harus menepi dan digantikan dengan pemain lain. Tapi, itu bukanlah cedera biasa, pemain naturalisais asal Uruguay itu harus dibawa ke rumah sakit Panti Nirmala, Malang.

Saat di-rontgen, terungkap dia bermasalah dengan patah tulang di rusuknya. Cedera itu membuat keinginan El Loco untuk selalu tampil dan bisa mencetak gol tiap laga Arema di kandang, tak akan tercapai.

Selama menjadi pesepakbola, El Loco mengakui tak pernah mengalami cedera yang parah. Sejak menjadi pesepakbola pada 1988, dia tak pernah merasakan sakit yang luar biasa.

“Harus saya akui, ini cedera terparah sejak 2003, saat awal main di Indonesia,” kata Gonzales saat dihubungi, Rabu (4/5).

Striker Timnas itu menjelaskan, bahwa dirinya tahu pemain nomor 6 Persiba, Ledi Utomo--lah yang menyikutnya. Meski Gonzales harus istirahat lama, pemain 39 tahun itu ternyata tak menaruh dendam.

“Saya tidak ada dendam. Bagi saya cedera dalam bermain bola itu hal biasa, tidak ada dendam ke siapa pun,” katanya.

Gonzales menunjukkan kedewasaannya. Dengan profesional, El Loco berpesan agar pemain mendalami arti fairplay dalam permainan sepak bola.

“Saya pesan kepada pemain sepak bola di Indonesia. Mari kita saling jaga fairplay, tidak saling mencederai. Saya sudah lama main bola, jadi tahu, mana yang memang mau mencederai dan tidak,” imbuh pemain bernomor punggung 10 tersebut.

Melihat cedera Gonzales, dokter sempat menyarankan kepadanya untuk melakukan operasi. Tapi, pemain yang genap 40 tahun pada 30 Agustus nanti itu, ternyata memilih untuk tak mengambil opsi tersebut.

“Saya pilih tanpa operasi dan pengobatan alami. Atau terapi ke ahli tulang,” pungkasnya.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keris Ini Harganya Rp 6 Juta, Pesanan Mahasiswa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler