Nyala untuk Yuyun, agar Kasus Gelap jadi Terang

Rabu, 04 Mei 2016 – 07:05 WIB
Rekontruksi pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun dilakukan oleh 12 tersangka Foto: Ivan/Bengkulu Ekspress/JPG

jpnn.com - KASUS pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun (14), siswi SMPN 5 PUT, warga Desa Kasie Kasubun,, Padang Ulak Tanding (PUT), Rejang Lebong, Bengkulu, menghebohkan publik. Pasalnya, aksi biadab dilakukan 14 orang dengan cara sangat sadis.

Publik memberikan perhatian serius. Muncul seruan secara nasional untuk mengawal proses hukum terhadap 14 pelaku agar dihukum berat.

BACA JUGA: Keris Ini Harganya Rp 6 Juta, Pesanan Mahasiswa

Penggalangan aksi solidaritas melalui media sosial salah satunya dengan hastag  #Nyalauntukyuyun. Ini untuk mengawal proses hukum bagi para tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun, gadis belia usia 14 tahun ini.  Untuk wilayah Curup sendiri, aksi solidaritas ini digawangi oleh tim dari Curup Online. 

Admin Curup Online, Bije Dsr (31), mengatakan, aksi solidaritas untuk Yuyun di media sosial  bukan hanya di Rejang Lebong saja namun sudah skala nasional.

BACA JUGA: Tiga Guru Ini Hebat, Inovatif, Inspiratif...

"Aksi solidaritas ini sudah nasional, kita membantu khusus untuk wilayah Rejang Lebong dan sekitarnya saja," ungkap Bije.

Dijelaskan Bije, aksi solidaritas yang mereka lakukan dimulai saat kasus Yuyun mulai terungkap. Melalui akun media sosial mereka selalu menyampaikan perkembangan penanganan oleh aparat hukum kepada aktivis perempuan maupun Komisi Perlindungan Perempuan Dan Anak yang ada di pusat. Hanya saja menurut Bije apa yang mereka sampaikan tersebut seperti tak mendapat respon.

BACA JUGA: Alhamdulillah! Setelah 17 Tahun Dipasung Akhirnya...

Karena kurang mendapat respon tersebut, sehingga mereka bersama Netizen lainnya sepakat untuk melakukan aksi solidaritas dengan Hastag #Nyalauntukyuyun. 

Diambilnya nama Nyala untuk Yuyun  dengan harapan dari kasus ini menyimbolkan dari gelap menjadi nyala bagi kasus yang menimpa Yuyun maupun kasus-kasus lain yang serupa.

Lebih lanjut ia menjelaskan, solidaritas untuk Yuyun melalui hastag  #Nyalauntukyuyun  adalah untuk mengawal perkembangan kasus Yuyun dan juga sebagai kritikan bagi pemerintah pusat yang saat ini hanya terdiam tanpa tindakan. 

"Kita bersyukur karena apa yang kita lakukan mendapat respon yang baik, bahkan dalam mendukung pengungkapan kasus ini di Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung dalam waktu dekat ini akan menggelar musik amal untuk kasus Yuyun," tutup Bije.

Saat ini, kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun Yuyun (13) warga Dusun 5 Desa Kasie Kasubun Kecamatan Padang Ulak Tanding sudah masuk ke tahap persidangan, khusus untuk tersangka di bawah umur.


"Untuk tersangka  sudah dewasa saat ini masih dalam proses pemberkasan, dan dalam waktu dekat ini akan segera kita kirim ke kejaksaan," ungkap Kapolsek PUT, IPTU Eka Candra SH.


Eka juga mengakui, dalam menangani kasus yang tersangkanya berjumlah 12 orang ini, penyidik Polsek PUT tidak mengalami kendala yang berarti. Karena menurut Eka semua alat bukti, saksi hingga proses rekonstruksi sesuai dengan berita acara pemeriksaan. 

"Alhamdulilah dalam penanganan kasus ini kita tidak menemukan kendala, kendala kita cuma masalah waktu saja," ungkap Eka.

Sementara itu, untuk dua orang pelaku lainnya yang masih kabur, mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara tersebut memastikan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pengejaran kepada dua tersangka lainnya. 

Ia juga memastikan bahwa kedua pelaku yang masih buron tersebut akan segera mereka amankan. "Kita akan kejar terus dua tersangka lainnya, kita akan kejar sampai dimanapun hingga keduanya bershasil kita amankan," tegas Eka. (251/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Nahkoda Brahma 12: Katanya Perusahaan Bayar Tebusan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler