JAKARTA--Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menilai, peredaran dan penjualan buku paket ajar yang ada di sekolah sebagian besar hanya dijadikan sebuah proyekIndikasnya, banyak ditemukan buku-buku paket ajar yang menganggur tidak digunakan dan menumpuk di perpustakaan.
"Ada yang mengatakan bahwa buku-buku paket ajar yang dibeli oleh pemerintah daerah merupakan buku-buku penerbit yang tidak laku
BACA JUGA: Kinerja Puskurbuk Harus Dievaluasi
Sehingga, dibeli oleh pemerintah daerah yang kemudian dibagikan ke sekolahHetifah mengungkapkan, hal ini sudah kerap kali terjadi di beberapa daerah
BACA JUGA: Buku Pancasila Salah Cetak, Puskurbuk Tolak Tanggung Jawab
Akhirnya, lanjut dia, penggunaan anggaran pendidikan menjadi tidak tepatBACA JUGA: Ribuan Siswa Putus Sekolah
Sayang kan, anggarannya jadi tidak tepat guna," tukasnya.Bahkan dirinya juga pernah menemukan bahwa banyak buku-buku paket ajar yang menumpuk di kantor Dinas PendidikanPadahal seharusnya, terang Hetifah, buku itu harus dibagikan ke para peserta didik di masing-masing sekolah"Tapi kayaknya ada unsur kesengajaan kalau buku-buku itu tidak segera dibagikan ke sekolah dan para siswa," imbuhnya.
Dengan kondisi demikian, Hetifah mengimbau agar pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) harus lebih bisa berkoordinasi dan selalu mengawal proses peredaran dan pembelian buku ajar"Masalah buku ini sudah semakin parahHarus ada monitoring dari pemerintah pusatJika ini dibiarkan, kasihan anak-anak didik kitaMereka yang selalu menjadi korban," tandas Hetifah(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Sambut Positif Pembubaran Dewan Buku
Redaktur : Tim Redaksi