JAKARTA--Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Diah Harianti enggan bertanggung jawab terhadap masalah beredarnya buku paket ajar pendidikan karakter mengenai Pancasila yang salah cetak.
Menurutnya, kesalahan yang terjadi tersebut bukanlah tanggung jawabnya dan pihaknya juga tidak berwenang untuk menanggapi kejadian tersebutBahkan, Diah juga mengatakan, buku tersebut merupakan buku yang belum dinilai oleh Puskurbuk.
"Itu bukan wewenang kami untuk menjawab karena buku tersebut belum dinilai
BACA JUGA: Ribuan Siswa Putus Sekolah
Mohon tanya ke bagian Direktorat Sekolah Dasar sajaDitanya bagaimana kejadiannya buku itu bisa lolos terbit dan beredar di sekolah, Diah tetap enggan menjelaskan panjang lebar
BACA JUGA: Kemendikbud Sambut Positif Pembubaran Dewan Buku
"Buku itu belum lolos penilaian dan belum dinilai," jawabnya.Buku paket ajar Pendidikan Karakter Bangsa yang berjudul "Pancasila Dasar Negaraku, Bhineka Tunggal Ika Semangatku" dan ditulis oleh Valentina Rian Prastiwi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memuat kesalahan fatal
Buku acuan terbitan Nobel Edumedia tahun 2010 ini, di halaman 9,10, 24 dan 35, yang dalam buku tersebut tertulis sila keempat Pancasila adalah ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam Permusyawaratan Perwakilan”
BACA JUGA: Genjot Keahlian TIK, Sosialisasikan Sertifikasi IC3
Padahal teks yang benar adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”Buku itu beredar di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.Berbagai pihak menilai bahwa pengajaran Pendidikan Pancasila yang salah tentunya sangat membahayakan bagi masa depan bangsa dan negara khususnya bagi generasi penerusPancasila sebagai ideologi dan dasar negara dalam penyampaiannya tidak boleh diubah-ubah karena sama saja merubah dasar negara(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembubaran Dewan Buku Kurangi Beban Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi