jpnn.com - JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) diingatkan untuk segera mempercepat pendistribusian beras.
Hal tersebut dikemukakan anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika.
BACA JUGA: Pemalsuan Dokumen 2.000 Ton Beras Bulog di Sumut Terungkap, Nih Pelakunya
Dia menilai Perum Bulog harus terus berbenah meningkatkan kinerja, terutama dalam percepatan distribusi beras.
Yeka menyatakan hal tersebut seusai melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (15/3).
BACA JUGA: Satgas Pangan Perlu Diperkuat untuk Menjaga Stabilitas Harga Beras
Inspeksi mendadak dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras.
Menurut Yeka pasokan beras di Bulog sebetulnya cukup, tetapi proses logistik dan distribusi beras dari gudang ke konsumen masih terbilang lamban.
BACA JUGA: Bulog Klaim Kenaikan Harga Beras Normal, Terjadi karena Siklus Tahunan
“Kalau dilihat dari segi pasokan sebetulnya beras dikatakan ada, ya ada. Namun, persoalannya adalah Bulog perlu kecepatan dalam rangka proses bongkar muatnya, sehingga beras bisa lebih cepat tersedia untuk melayani masyarakat," ucapnya.
Yeka menyebut proses distribusi 2.000 ton beras Bulog ke pasar saat ini membutuhkan waktu 3-4 hari.
Hal ini dikhawatirkan menyebabkan keterlambatan dalam penyaluran beras ke masyarakat.
Oleh karena itu, Yeka mengatakan Bulog harus melakukan pembenahan pada sistem logistiknya, termasuk proses bongkar muat barang.
Upaya ini diharapkan dapat mempercepat ketersediaan beras di pasaran.
Dengan percepatan logistik diharapkan harga beras dapat stabil dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Pada hari ini, Ombudsman RI juga melakukan inspeksi ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta, untuk melihat pasokan beras sekaligus mengecek efektivitas kinerja pemerintah dalam menstabilkan harga beras.
Hasil sementara menunjukkan pasokan beras di pasar tersebut aman.
Para pedagang juga menerapkan kebijakan pemerintah terkait relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium, yang mulai diberlakukan pada 10 Maret lalu. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut Bulog Imbau Masyarakat Tak Khawatir Stok dan Harga Beras
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang