Bulog Serap Produk PTPN-RNI

Selasa, 02 Agustus 2011 – 16:39 WIB
JAKARTA - Perum Bulog kembali menjadi agen penjualan gula produksi perusahaan pelat merahTahun ini, ada lima perusahaan menjual sekitar 250 ribu ton gula dengan memanfaatkan perjanjian kerja sama keagenan.

Deputi Direktur Pengembangan Bisnis RNI Agung P

BACA JUGA: Pemda Hanya Diminta Ikut Awasi BBM Bersubsidi

Murdanoto mengatakan lima perusahaan BUMN gula memutuskan menjual sebagian produksi mereka melalui Bulog
Antara lain, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, PTPN IX, PTPN X, dan PTPN XI.

Saat ini, sudah tahun keempat mereka melaksanakan kerja sama tersebut

BACA JUGA: Harga Naik, Pemerintah Salahkan Masyarakat

"Kami ingin harga gula lebih stabil, sehingga tidak ada perbedaan terlalu tinggi antardaerah
Apalagi, harga gula memang cepat naik dan turun

BACA JUGA: Mendagri Diusulkan Terlibat Dalam Pengajuan Utang Daerah

Selain itu, penyebaran gula menjadi lebih merata karena Bulog memiliki sub-divre di daerah," kata dia kemarin (1/8).

Dijelaskan, kerja sama tersebut ditandatangani pada 15 Juli laluSedangkan PT RNI baru menandatangani pada 25 Juli dan Bulog sudah melakukan penjualan sejak seminggu laluMenurut Agung, pedagang setingkat distributor III (D-III) bisa melakukan pembelian minimal 25 ton"Dengan demikian, pedagang kecil bisa beli untuk dijual kembali," kata dia.

Memang, selain menjual melalui kerja sama keagenan, tiap perusahaan memiliki kebijakan penjualanDijelaskan, PT RNI juga menjual gula secara ritel melalui anak perusahaan mereka bernama PT Rajawali Nusindo"Dalam perjanjian tersebut ada perkecualianDi antaranya, gula yang dijual secara ritel dan yang sudah memiliki kontrak penjualan seperti di koperasi," urai dia.

Mengenai harga, lanjut dia, akan berbeda tiap mingguDijelaskan, penetapan harga tersebut terdiri atas tiga halAntara lain, harga lelang, harga gula petani, dan harga gula dunia pada minggu lalu"Kemudian kita susun, tapi kita juga boleh meng-adjust (menyesuaikan) karena tiap perusahaan memiliki dasar berbeda-beda," jelasnya.

Atas penjualan tersebut, pihak Bulog menerima fee 0,25 persen dari harga jualKendati demikian, lanjut dia, keuntungan penjualan baik melalui Bulog maupun secara ritel tidak jauh berbeda"Gula yang dijual melalui Bulog selalu habis tiap tahun," katanya(res/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi Makin Melandai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler