BUMN Fund Siap Buka Akses Dana

Senin, 13 Oktober 2008 – 15:38 WIB
JAKARTA - Upaya menggenjot kinerja BUMN terus dilakukanKementerian BUMN menyiapkan instrumen BUMN Fund untuk membantu perusahaan pelat merah yang kesulitan modal atau cash flow.

Menurut Men BUMN Sofyan Djalil, sebenarnya struktur BUMN Fund sudah tersusun

BACA JUGA: Sektor Otomotif Tambah Porsi Local Content

''Modelnya memang sudah ada, tapi belum sampai tahap raising fund (pengumpulan dana, Red),'' ujarnya.

Dia mengatakan, perizinan mengenai pembentukan BUMN Fund sudah diserahkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
''Jika izin sudah keluar, bisa langsung dicari pendanaan dan proyek yang akan didanai,'' katanya.

Dia menuturkan, blueprint instrumen BUMN Fund kini sudah diaplikasikan untuk proyek percontohan, yakni pembangunan Pelabuhan Penajam di Kaltim, yang diproyeksikan jadi pelabuhan bagi perusahaan-perusahaan perminyakan

BACA JUGA: Saham Perbankan dan Konsumsi Masih Layak Beli

''Pendanaannya di-arrange Bahana (BUMN sekuritas, Red),'' terangnya.

Permodalan lembaga itu, ungkap dia, akan coba dikumpulkan dari BUMN yang memiliki kelonggaran dana
''Instrumennya bisa lewat semacam reksadana khusus,'' jelasnya

BACA JUGA: Bank Butuh Sokongan Likuiditas

Nantinya, semua BUMN boleh ikut menanamkan danaBgitu pula semua BUMN bisa mengajukan proposal pendanaan untuk proyek-proyeknya.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, BUMN Fund dibutuhkan untuk mempermudah akses pendanaanMenurut dia, masalah yang sering dialami BUMN untuk mendapat dana adalah prosedur yang terlalu panjangPadahal, ada BUMN yang punya kelonggaran dana sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kesulitan BUMN lain''Dana yang diperlukan untuk pembentukan BUMN Fund sekitar Rp 1 triliun,'' ujarnya.

Saat ini, BUMN Fund menjadi salah satu dari dua strategi untuk menggenjot kinerja perusahaan pelat merahProgram lain dijalankan lewat PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)(owi/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Gandeng 4 Negara Kejar USD 21 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler