Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, gejolak resesi ekonomi membuat pihaknya realistis dalam menentukan target laba bersih BUMN 2009"Tahun ini kami targetkan angka Rp 70 triliun," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN Kamis (12/3).
Said mengakui, target tersebut turun 6,6 persen dari hasil hitungan final laba bersih 2008 yang sebesar Rp 75 triliun
BACA JUGA: Adaro Pangkas Capex Separo
Pencapaian Rp 75 triliun itu pun masih di bawah target awal sebesar Rp 81 triliunPertamina, kata Said, tahun ini masih akan menyancang predikat sebagai BUMN penyumbang laba terbesar dengan target laba Rp 19 ? 20 triliun
BACA JUGA: Laba BUMN Turun 6,6 Persen Akibat Krisis
Angka tersebut cukup jauh di bawah pencapaian laba bersih Pertamina pada 2008 yang menembus angka Rp 30 triliunSedangkan BUMN penyumbang laba terbesar ke dua adalah PT Telkom, disusul Bank Rakyat Indonesia (BRI) di urutan ke tiga
BACA JUGA: Stimulus PPh 21 Berlaku Mulai April
"Target labanya ada dalam RKAP, tapi belum bisa disebutkan, sebab Telkom dan BRI kan perusahaan Tbk (terbuka, Red), jadi harus mereka sendiri yang melaporkan," jelasnya.Sementara itu, dorongan pemerintah agar BUMN mempelopori investasi direspon perusahaan-perusahaan pelat merah dengan menaikkan angka belanja modal atau capital expenditure (capex).
Tahun ini, kata Said, total capex dalam RKAP 2009 BUMN mencapai angka Rp 152 triliun atau naik 18,75 persen dari realisasi capex tahun lalu yang sebesar Rp 128 triliun"Jadi, investasi tetap akan tumbuh," ujarnya.
Sedangkan besaran belanja operasional atau operational expenditure (opex) 2009 hanya mencapai Rp 836 triliun atau turun 13,09 persen dari realisasi opex 2008 yang mencapai Rp 962 triliun"Angka opex turun karena pengaruh harga minyak yang turun," katanya.(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Terbitkan Tiga Juklak FTZ
Redaktur : Tim Redaksi