Dalam kesempatan tersebut, ada tiga tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional
BACA JUGA: Kasus BPPC, di-SP3 Tommy Bebas
Selain almarhum Sutomo, gelar pahlawan diberikan kepada almarhum Mohammad Natsir dan KH Abdul Halim (ketua umum Persatuan Umat Islam)BACA JUGA: Ulfah-Puji Setuju Pisah Sementara
Kemudian, Bintang Budaya Parama Dharma untuk almarhum Wahyu Sihombing (sutradara) dan almarhum Marah Rusli (penulis/sastrawan).Gelar pahlawan bagi Bung Tomo diterima Sulistina Sutomo, istri Bung Tomo
BACA JUGA: Sebagai Bentuk Rehabilitasi
’’AlhamdulillahSaya lega dan bersyukurTerima kasih untuk warga Jawa Timur yang sudah memperjuangkan mulai tahun 1980-an,’’ kata Sulistina.Dia berharap agar generasi muda bisa meneladani Bung Tomo yang selalu berjuang tanpa pamrihMengenai sulitnya gelar pahlawan diraih Bung Tomo, Sulistina mengaku tidak pernah ngoyo’’Kebenaran itu pasti muncul meski ditutupi,’’ katanya.
Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi yang ikut mendampingi keluarga Bung Tomo mengaku senang dengan gelar pahlawan bagi pria kelahiran Blauran, 3 Oktober 1920, itu’’Atas nama warga Surabaya, saya ucapkan terima kasih kepada presidenIni menjadi kebanggan bagi arek-arek Suroboyo,’’ kata Arif
Bagi Surabaya, gelar pahlawan tersebut mengukuhkan status Surabaya sebagai Kota Pahlawan’’Sempat mengherankan, hari pahlawan di Surabaya, tapi tidak ada pahlawan dari Surabaya,’’ tandasnyaPemberian gelar pahlawan nasional bagi Bung Tomo dan Natsir memang cukup melegakan.
Bung Tomo butuh waktu 27 tahun –sejak meninggal pada 1981– untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasionalMMatsir butuh 15 tahun (meninggal 6 Februari 1993)Gelar pahlawan bagi Natsir diterima putra bungsunya, Ahmad Fauzie Natsir, 66Gelar pahlawan itu sangat mengharukan bagi keluarga Natsir’’Ini kami dedikasikan bagi seluruh warga Indonesia,’’ kata pemilik Pondok Pesantren Darussallah, Bogor, itu.
Natsir merupakan tokoh Islam yang sangat terkenalPria kelahiran Mingangkabau 17 Juli 1908 itu pernah menjabat perdana menteri sejak 5 September 1950 hingga 26 April 1951Natsir juga dikenal sebagai mantan ketua Masyumi, unsur pimpinan PRRI, dan ketua Dewan Islamiyyah Indonesia (DDII).
Salah satu murid Natsir adalah mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza MahendraMenanggapi kabar penobatan Natsir sebagai pahlawan nasional, Yusril mengaku senang’’Beliau memang pantas dijadikan pahlawan nasional,’’ kata YusrilNatsir, kata Yusril, layak menjadi teladanSelain pemikirannya yang sangat maju, Natsir juga sosok yang konsistensi dan nasionalismenya sangat tinggi(tom/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Dana Bakrie ke NTB
Redaktur : Tim Redaksi