SLEMAN - Menyusul rekomendasi dari BPPTK Jogjakarta dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kementerian ESDM tentang kenaikan status Merapi yang sudah Awas sejak Senin (25/10) pukul 06.00 WIB kemarin, Pemkab Sleman menegaskan bahwa lokasi pemukiman di Merapi yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III harus dikosongkanProses evakuasi terhadap warga dilakukan mulai pukul 15.00 ke tujuh barak utama yang sudah dipersiapkan.
"Evakuasi harus dilakukan hari ini (kemarin, Red), dan difokuskan pada penyelamatan manusia
BACA JUGA: Aktivitas Naik Tajam, Status Jadi Awas
Untuk masalah keselamatan ternak, itu bisa dikesampingkanUntuk proses evakuasi, ia berharap agar warga tetap tenang dan tak panik
BACA JUGA: Gempa 7,2 SR, Warga Padang Panik
Petugas yang akan menuntun evakuasi juga ditekankan untuk melakukan evakuasi sesuai prosedur yang ditetapkan, sehingga tak akan menimbulkan kepanikan dan keresahan masyarakat.Evakuasi ditekankan kepada kelompok rentan terlebih dahulu
BACA JUGA: Cabuli Cewek 16 Tahun, Dituntut 8 Tahun
Sebab, jika erupsi Merapi terjadi sewaktu-waktu, kelompok rentan ini setidaknya sudah berada di tempat yang aman sehingga tak perlu berlarian menyelamatkan diri saat awan panas yang keluar dari Merapi menerjang wilayah mereka.Jumlah penduduk yang direncanakan untuk diungsikan adalah sekitar 12 ribu jiwaMasing-masing berada di wilayah Cangkringan 3668 jiwa, Pakem 5871 jiwa, dan Turi 1952 jiwaTujuh barak telah disiapkan yakni Barak Kepuharjo, Glagaharjo, Umbulharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto, dan Wonokerto, yang sudah disiapkan petugas dari TAGANA dan TNI di masing-masing barak.
Pelaksanaan evakuasi dilakukan dengan prioritas kendaraan wargaSebab, hal ini diyakini akan lebih efektif ketimbang harus menunggu kendaraan yang telah dipersiapkan petugasNamun, Pemkab Sleman juga menyiapkan sarana transportasi untuk proses evakuasi di wilayah Cangkringan dan TuriYakni di Desa Kepuharjo disiapkan 10 truk, Glagaharjo tujuh truk, Wonokerto enam truk, dan Girikerto enam truk.
Di wilayah Pakem sendiri telah dilakukan penutupan jalur ke utara, atau jalur yang mendekati puncak MerapiYakni di pintu gerbang Kaliurang dan BoyongSedangkan di Cangkringan ada tiga titik yang ditutup, dan di Turi ada lima titik.
Pemprov DIJ juga menyatakan akan membantu penanganan bencana Merapi, dengan menyiapkan 10 ton beras, serta lauk pauk dan kebutuhan perlengkapan lainnya selama pengungsi tinggal di barak"Pengelolaan logistik ini nantinya akan dicatat melalui satu pintu agar tak menimbulkan masalah di kemudian hariSementara para relawan juga harus melaporkan keberadaannya melalui Dinas Nakersos," imbuhnya.
Untuk melakukan peninjauan secara intensif, Bupati berkantor sementara di Posko Utama Merapi yang ada di PakemPada senin pagi pukul 05.00 WIB, Bupati sebenarnya telah melakukan rapat koordinasi mengenai kondisi terbaru Merapi ini
Rapat juga dihadiri Wakil Bupati Sleman, Kapolres, Dandim, Camat Pakem, Cangkringan Turi serta jajaran dinas/instansi teknis di lingkungan Pemkab SlemanRapat dilaksanakan sehubungan diterimanya pemberitahuan dari BPPTK mengenai peningkatan status Gunung Merapi dari siaga ke awas, Senin (25/10), mulai pukul 06.00 WIBmelalui surat nomor 2044/45/BGL.V/2010, tanggal 25 Oktober 2010
Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini mengharapkan masyarakat tetap waspada selama dalam masa pengungsian"Jangan sampai situasi ini dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggungjawabAparat terkait dan tibmas setempat juga diharapkan kewaspadaannya," tandas Irwan(nis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis Migas Natuna Tuntut DBH Lebih Adil
Redaktur : Tim Redaksi