Sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.00 tadi, tercatat ada 97 pendaftar baru di MAN Banyuwangi
BACA JUGA: PPDB DKI Di Ulang
Padahal di sekolah lain, jumlah pendaftar pada hari terakhir tak sebanyak ituBACA JUGA: Jatah Kurang, Warga Sekitar Sekolah Demo
Pagu sekolah tersebut adalah 340BACA JUGA: Daerah Tak Akan Dipaksa Terapkan Sistem Online
Rupanya kabar adanya kursi kosong tersebut memantik terjadinya lonjakan pendaftar pada hari terakhir kemarinHingga pendaftaran ditutup jumlah pendaftar di MAN Banyuwangi telah mencapai 397 siswaDengan begitu, ada 50 pendaftar yang harus menerima kenyataan pahit tidak masuk sekolah tersebut.Sebelumnya, Ketua panitia PPDB MAN Banyuwangi, Salman mengatakan, sistem penerimaan siswa baru di sekolahnya memang sedikit berbeda dengan sekolah lainSebab, MAN termasuk lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) RI dan merupakan sekolah yang berciri Islam.
Oleh karena itu, sistem penilaian dalam PPDB di MAN harus mencerminkan nilai-nilai IslamSelain menggunakan nilai UAN, panitia juga menyelenggarakan tes wawancara dan tes baca-tulis Alquran, termasuk ujian tulis pengetahuan umum.
Salman menambahkan, siswa yang diterima di sekolah tersebut tidak harus fasih membaca AlquranMeski begitu, pendaftar tidak boleh sama sekali buta baca-tulis Alquran"Sebab, sekolah bertujuan mendidik mereka agar fasih membaca AlquranNamun, jika ada siswa yang sama sekali tidak mengerti baca-tulis Alquran, pasti dia akan kesulitan dan tertinggal dari teman-temannya.," ujarnya waktu itu.
Sementara itu, seluruh sekolah negeri sudah dipadati calon siswa dan calon wali siswaMereka ingin memastikan apakah bisa diterima di sekolah tersebut ataukah tidakBahkan, beberapa orang tua pendaftar rela menunggu dari pagi hingga penutupan tepat pukul 12.00.
Selama ini, ada sekolah yang menempelkan skor terakhir setiap satu jam pada hari terakhir pendaftaran kemarinAda juga sekolah yang langsung menempel skor terkini pada pukul 12.00Ada juga sekolah yang terpaksa menempel skor terkini pada sore hari.
Selama papan skor belum terpasang, semua orang tua pendaftar waswasImron, 47, warga Kelurahan Karangrejo, rela berjam-jam menunggu papan skor di SMPN 2 BanyuwangiDi sekolah itu, skor selalu diperbarui setiap satu jam agar bisa dipantau para pendaftar.
Imron mengaku, pada pukul 07.00 kemarin, posisi anaknya masih di urutan 170pagu sekolah tersebut adalah 224 siswa"Sejak pagi saya sudah di sekolah ini untuk mengetahui perkembangan terakhir anak sayaSaya baru bisa tenang pada jam 12.00, dan skor terakhir sudah ditetapkan," ujarnyaBegitu juga dengan Koyah, 35, warga Kelurahan Karangrejo, yang mengaku akan menunggu perkembangan skor sampai pukul 10.00"Jika pada pukul 10.00 skor anak saya berada di urutan kritis, saya akan mencabut berkas pendaftaran dan mendaftarkannya ke sekolah lain," ujarnya.
Sementara itu, di SMAN 1 Banyuwangi pagi kemarin, beberapa orang terlihat antre untuk mencabut formulir pendaftaranSalah satunya adalah Arif, 14, warga Kelurahan PakisPadahal, Arif baru saja memasukkan formulir pendaftaran di sekolah ituSetelah tahu skornya berada di bawah batas pagu, dia langsung mencabut formulir pendaftaran yang baru saja dimasukkan itu"Saya akan mendaftar ke sekolah lainMungkin saya masih bisa diterima di sekolah negeri yang lain," ucapnya singkat.
Hal berbeda dilakukan Vandy, 14Dia mengaku mencabut berkas pendaftarannya di SMAN 1 Banyuwangi untuk mendaftar di salah satu sekolah swasta di Banyuwangi"Di sini juga banyak sekolah swasta yang berkualitas," ucapnya(mg4/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... USAID Hibahkan USD 1,38 Juta
Redaktur : Tim Redaksi