Jatah Kurang, Warga Sekitar Sekolah Demo

Selasa, 06 Juli 2010 – 07:51 WIB

TIBAN -- Warga yang berdomisili di sekitar SMAN 4 Tiban Lama, Batam, kemarin menggelar aksi unjuk rasaAksi ini dilakukan bersamaan waktunya dengan hari pertama pendaftaran ulang siswa baru tahun ajaran 2010/2011

BACA JUGA: Daerah Tak Akan Dipaksa Terapkan Sistem Online

Warga protes karena beranggapan pihak SMAN 4 melanggar komitmen untuk memprioritaskan siswa setempat (sekitar sekolah) dalam penerimaan siswa baru


Abu Bakar, warga Tiban Lama, mengatakan jumlah siswa setempat yang seharusnya ditampung SMAN 4 sebanyak 102 dari jumlah kuota penerimaan sebanyak 180

BACA JUGA: USAID Hibahkan USD 1,38 Juta

"Tapi kenyataannya yang di akomodir hanya 36 siswa setempat saja, jadi sisanya yang berjumlah 66 di kemanakan sama pihak sekolah
Padahal proses penerimaan siswa baru siswa setempat disaksikan oleh seluruh perangkat kelurahan bersama pihak sekolah

BACA JUGA: Wamendiknas Minta Pembelajaran Aktif Dikembangkan

Syarat pendaftarannya pun dengan cara membawa KTP dan Kartu keluarga asli warga setempat," protes Abu Bakar.

Abu Bakar berharap untuk kedepannya pihak sekolah harus mengutamakan akar rumput (warga setempat) sesuai kuota yang disepakati bersama dalam penerimaan siswa baru"Saya melihat dinas pendidikan kota Batam sangat kurang dalam mensosialisasikan penerimaan siswa baru dengan sistem online karena terbukti masih banyak peermasalahan dengan sistem itu," jelas Abu Bakar.

Keheranan Abu Bakar dibenarkan Mita, salah seorang warga lainnyaDia mengatakan, SMAN 4 tidak melaksanakan kesepakatan yang dibuat sebelumnyaKomitmen itu antara lain, memprioritaskan siswa setempat dalam penerimaan siswa baru dan kuota yang diterima untuk siswa setempat berjumlah 102Ternyata hanya 36 siswa yang diterimaPadahal, menurutnya, komitmen itu sudah disetujui bersama warga Tiban Lama dengan pihak sekolah disaksikan perangkat kelurahan

"Ini namanya tidak transparan terhadap warga Tiban lama," ujar Mita, warga Tiban Lama yang ikut dalam aksi tersebutMenurut Mita, siswa setempat yang tidak tertampung oleh SMAN 4 rata-rata nilai kelulusannya lebih dari standar yang ditetapkan sekolah itu"Bahkan kalau dibandingkan dengan yang sudah diterima dengan sistem online banyak dari yang tidak diterima nilainya lebih tinggi rata-rata 30 dari mereka yang diterima yang hanya rata-rata 28," ujarnya.

Amrul Hamid, selaku ketua penataan pemukiman Tibanlama ikut mengatakan bahwa permasalahan yang tiap tahun selalu sama di SMAN 4Menurutnya, hal ini terjadi karena ketidakmampuan pemerintah kota Batam dalam hal ini dinas pendidikan kota dalam menjalankan manajemen pendidikan nasional"Jadi apa kerja dan sumbangsih dinas pendidikan kota selama ini, apa mereka ketiduran sampai tak tahu permasalahan seperti ini," ujar Amrul Hamid kepada Batam Pos (grup JPNN).

Kepala Sekolah SMAN 4 Ishak belum bisa dikonfirmasi karena ponselnya tak diangkat saat dihubungiSementara, seorang panitia yang tak bersedia menyebutkan namanya mengatakan, pihak sekolah masih akan berunding masalah tersebut untuk mencari solusinya.

SMAN 4 sendiri mempunyai daya tampung untuk siswa baru sebanyak 180 siswa dibagi dalam lima kelasSampai saat ini siswa yang sudah positif diterima di SMAN 4 melalui sistem online berjumlah 144 dan melalui jalur lokal khusus untuk siswa setempat 36Jadi jumlah siswa yang sudah diterima di di sekolah itu kuotanya sudah 100 persen(cr6/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menakertrans Minta Pendidikan Gratis Dimaksimalkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler