JAKARTA -- Departemen Perhubungan merancang beberapa program guna mengatasi kemacetan di ibukota JakartaDirektorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan tengah merancang pengembangan sistem angkutan umum jalan raya terpadu dari dan menuju kota-kota penyangga DKI Jakarta
BACA JUGA: Ketemu Wanita Cantik, Polisi Bolos 30 Hari
Cara ini agar populasi kendaraan di jalan raya jumlahnya bisa ditekan."Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kemacetan dengan menekan populasi kendaraan pribadi di jalan-jalan raya ibu kota," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso, di Jakarta, Senin (18/1).
Suroyo mengatakan, salah satu program tersebut adalah menyiapkan angkutan bus pengumpan (feeder) Transjakarta (busway) dari wilayah seperti Bogor, Tangerang, Depok, serta Bekasi.
Kata dia, bus-bus penumpang itu akan dioperasikan dari kota-kota penyangga menuju titik temu yang akan menjadi pusat transit
BACA JUGA: Dihantam Ombak, Kapal Singapura Tenggelam
”Dari Bekasi misalnya, titik transitnya nanti bisa di shelter di PGC Pulogadung
BACA JUGA: Miras dari Rendaman Janin
Kemudian, di titik-titik pemberangkatan feeder itu bisa kita sediakan area-area parkir yang luas,” tambahnya.Upaya pendukung lainnya adalah dengan memberlakukan electronic road pricing (ERP), atau memberlakukan pembatasan kendaraan pribadi dengan berdasarkan nomor kendaraan”Misalnya, nomor ganjil untuk hari Senin, Rabu, dan Jumat, kemudian nomor genap untuk hari Selasa, Kamis,” paparnya
Terkait hal itu, Suroyo meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung program tersebutBentuk dukungan yang diharapkan tersebut antara lain mengantisipasi munculnya kendala-kendala yang akan muncul seiring dengan upaya perealisasian rencana iniSalah satunya adalah dengan mempertahankan kondisi tata ruang wilayah ibu kota yang ada saat iniHal tersebut bertujuan agar konsep pengembangan sistem transportasi nasional jangka panjang tidak terkendala”Kalau kendala-kendala di luar DKI, biar kita (Ditjen Hubdat) yang selesaikan,” jelas Suroyo
Dia menambahkan, pengembangan feeder untuk Transjakarta merupakan salah satu langkah efisiensi sebelum proyek MRT yang digagas Pemprov DKI Jakarta terealisasiSebelum angkutan massal yang akan menghubungkan Terminal Lebak Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas itu dibangun, Suroyo menekankan harus dilakukan langkah pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada secara optimalBusway dinilainya sebagai salah satu sarana angkutan massal yang cukup ideal untuk dikembangkan
”Kita ingin ada sinergitas antara angkutan di kota-kota penyangga dengan ibu kota, sehingga volume kendaraan yang masuk ke Jakarta bisa ditekanKalau harus menunggu MRT selesai, mau tunggu sampai kapan? Jadi, biarkan yang ada dahulu berjalan supaya optimalBusway menurut saya cukup ideal," pungkas Suroyo.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelayan Gunung Kidul Pilih Bertani
Redaktur : Soetomo Samsu