jpnn.com - jpnn.com - Jumlah warga yang menjadi korban penipuan lowongan kerja palsu yang ditawarkan oleh Direktur PT Karya Arum Marine, Felli Berto, warga perumahan PGRI, Sagulung terus bertambah.
Polsek Sagulung yang mendalami laporan penipuan itu mencatat sudah sekitar seribuan korban yang dijanjikan untuk diberikan pekerjaan dengan syarat harus membayar sejumlah uang.
BACA JUGA: Merasa Tertipu, Bos Primagama Melapor ke Bareskrim
Laporan penipuan pertama masuk ke Polsek Sagulung, Minggu (19/2) lalu. Saat itu baru sekitar 500 warga dari berbagai penjuru di kota Batam yang melaporkann Felli ke Polisi dengan tuduhan penipuan.
Para korban mengaku dijanjikan Felli bekerja sebagai buruh pabrik galangan kapal, dan Migas di pulau Sambu. Warga Diminta uang mulai Rp 350 ribu hingga Rp 3,5 juta. Janji ini sudah disampaikan Felli sejak setahun lalu.
BACA JUGA: Ya Ampuuun! Masih Ada Penipuan Mirip Dimas Kanjeng
Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto mengatakan, hasil penyelidikan sementara korban penipuan lowongan kerja palsu itu telah mencapai seribuan orang.
"Yang mengaku tertipu sudah mencapai seribuan orang. Laporannya tetap satu dan semua pengaduan itu akan kami tindak lanjuti dengan tersangka yang sudah diamankan ini," ujarnya seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Gelapkan Uang Miliaran untuk Biaya Berobat Ayah Angkat
Untuk kerugian, setiap korban berbeda-beda angkanya. Ada yang Rp 350 ribu hingga Rp 3,5 juta perorang saat setor ke Felli. "Besar setoran mereka berbeda-beda sesuai posisi yang dijanjikan," ujar Hendrianto.
Untuk tersangka sendiri selain Felli, kata Hendrianto pihaknya juga sedang memburu teman-teman Felli yang lain yang diduga terlibat dalam aksi penipuan itu. "Ada tersangka lain, tapi belum bisa disampaikan karena masih diburu," ujarnya.
Felli sendiri mengakui perbuatannya itu. Kepada polisi dia mengaku, memang menjanjikan lowongan kerja tersebut, namun itu belum ditepati sebab perusahaan yang dijanjikannya itu memang belum beroperasi.
"Di berdalih kalau perusahaan tempat kerja yang dijanjikan kepada para pelapor itu belum diresmikan. Jadi memang belum ada kejelasan kapan orang-orang yang dijanjikan akan kerja," ujar Hendrianto.
Selain itu Felli juga tidak bisa mempertanggung jawabkan kembali uang para korban yang sudah diterimanya itu. Felli beralasan kalau uang yang diminta dari para korbannya telah diserahkan ke pihak ketiga dan parahnya orang ketiga itu diakui Felli tak dikenalnya. "Ini yang masih kami dalami lagi," tutur Hendrianto. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 500 Warga Ketipu, Duit Melayang, Kerja Tak Kunjung Ada
Redaktur & Reporter : Budi