Busway Masih Rawan Pelecehan

Jumat, 16 Desember 2011 – 10:40 WIB
BADAN  Layanan Umum (BLU) Transjakarta telah melakukan sosialisasi penerapan area khusus wanita di dalam bus sejak Senin (12/12) laluNamun, penerapannya di lapangan masih banyak penumpang yang tidak tahu

BACA JUGA: Dikritik Prijanto, Foke Cuek

Untuk semakin menyadarkan para penumpang, di tiap halte dan bus bahkan dipasang stiker-stiker yang mengingatkan agar penumpang perempuan mengambil tempat di depan dan laki-laki mengambil tempat di belakang
Para petugas on board pun juga mengarahkan semua penumpang perempuan agar menempati posisi depan dari bagian bus

BACA JUGA: Gubuk Liar Sepanjang Rel Disterilkan



Pantauan INDOPOS hal itu tidak terjadi di halte Blok M
Pria dan wanita menunggu kedatangan bus tetap di satu tempat

BACA JUGA: Konstruksi MRT Paling Lambat April 2012

Bahkan tidak ada petugas yang mengarahkan aturan tersebut."Masih sama saja seperti sebelum-sebelumnya, nggak ada yang mengarahkan kalau perempuan didepan atau bagaimana," ujar Fifi, salah satu penumpang, Kemarin (15/12).

Senin lalu pihak BLU melakukan aturan ini berdasarkan survei wawancara kepada penumpang wanita yang sekitar 90 persen menyatakan setuju adanya bus khusus wanita mengingat semakin banyaknya kasus pelecehan seksual.

Tak hanya itu, penumpang Transjakarta juga mengeluhkan layanan bus rapid transit (BRT)  yang sudah ada sejak Januari 2004 ituSetelah berjalan tujuh tahun, kualitas pelayanan bus terus menurunPadahal, jika melihat dari jumlah peminatnya yang mencapai ratusan ribu penumpang per hari, harusnya armada ini justru berkembang lebih baik.
 
Tapi yang terjadi, bus malah sering mogok, AC mulai tidak dingin, perilaku sopir yang tidak sesuai aturan sehingga sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas, sampai harus menunggu hingga berjam-jam karena busnya tidak ada."Beberapa hari lalu saya nunggu hampir dua jam baru dapat bus, itupun sudah penuh sesak dan terpaksa desak-desakan," kata Jayadi, salah satu penumpang jurusan Grogol-Lebak Bulus

Melihat hal ini, Jayadi berharap agar segera dilakukan perbaikan"Harusnya sesuai dengan tag line mereka : transportasi massal yang aman, cepat, dan nyamanTapi menurut saya masih tidak sesuai," tambahnya.

Terutama mengenai headway (jarak kedatangan satu bus dengan bus berikutnya,red)Berdasarkan data, headway rata-rata koridor I Blok M-Kota tiga menit, koridor II, III, IV, V dan VII antara lima menit hingga 10 menit, serta khusus koridor VI jurusan Ragunan-Kuningan bahkan hingga 20 menit."Seharusnya, antara satu bus dengan bus lain headway-nya 5 menit seperti di Koridor I (Blok M-Kota)," imbuhnya(dew)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perseteruan Foke-Prijanto Undang Keprihatinan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler