JAKARTA - Kritikan dan cibiran dari para politisi DPR RI terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut para wakil rakyat dan pejabat negara bergaya hedonis, tak membuat mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu surut langkahBusyro justru menganggap pihak yang mengkritiknya tak paham konteks.
Busyro mengatakan, pernyataannya tentang para politisi yang hedonis itu disampaikan untuk pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki (TIM)
BACA JUGA: Mahfud Merasa Banyak Pendukungnya
Masalahnya, kata Busyro, ternyata pidato budaya ditanggapi secara politis"Itu pidato kebudayaan, tapi ditanggapi secara politis
BACA JUGA: Selidiki Hambalang, KPK Periksa Rosa Manulang
Itu yang jadi masalah," ucap Busyro dalam jumpa pers di KPK, Kamis (17/11) sore.Dipaparkan Busyro, awalnya sempat menolak saat diminta Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) untuk menyampaikan pidato kebudayaan di TIM
Namun akhirnya Busyro luluh juga setelah DKJ terus membujuknya
BACA JUGA: KPK Tak Mau Nunun Diadili Secara In Absentia
Selain itu, kata Busyro, faktanya korupsi juga sudah menjadi budaya"Oleh karena itu pesan kemarin itu untuk mengurangi korupsiBudaya korupsinya dirubahJadi ngga ada maksud politisnya," ucapnya.
Seperti diketahui, Busyro menyampaikan pidato kebudayaan berjudul Paguyuban Kumuh Koruptor di TIM, Kamis (11/10)Dalam pidato itu Busyro menuding para politisi yang bergaya hidup hedonis menjadi bagian dari perilaku korup(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan RUU JPH Tunggu Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi