Busyro dan Jimly Mendaftar Pimpinan KPK

Selasa, 15 Juni 2010 – 12:20 WIB

JAKARTA - Pansel Pimpinan KPK bisa bernapas sedikit legaDua dari lima nama yang direkomendasikan Forum Rektor Indonesia, Ketua Komisi Yudisial (KY) dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)  Jimly Asshidique siap berkompetisi dalam bursa calon pimpinan KPK

BACA JUGA: Mencari Panglima Pemberantasan Korupsi

Kedua tokoh nasional itu, akhirnya menampakkan diri, kemarin (14/6), tepat pada hari terakhir pendaftaran calon pimpinan KPK


Jimly tiba lebih dulu

BACA JUGA: Cirus-Poltak Belum Terima Panggilan

Ditemani aktivis LSM Ray Rangkuti dan Kristianto Wibisono, Jimly yang kala itu mengenakan jas berwarna cokelat, mendatangi gedung KemenkumHAM sekitar pukul 13.20
Berkas pendaftaran Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu sudah lengkap, sehingga  berkasnya langsung diterima petugas pendaftaran. 

Ketika ditanya alasan dirinya mendaftar, Jimly yang awalnya mengaku masih terikat kontrak dengan Wantimpres mengungkapkan, dirinya hanya memenuhi harapan masyarakat."Saya rasa tidak baik bagi saya kurang bertanggung jawab, karena begitu banyak harapan dari masyarakat, lalu kemudian saya tidak mendaftarkan diri,"ujar Jimly

BACA JUGA: DPR Anggap Polri Punya Konflik Kepentingan

Dia menambahkan, Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (IHSI) bahkan mendatangi dirinya di kantornya"IHSI mendorong saya untuk ikut mengambil tanggung jawabMaka saya memutuskan untuk ikut seleksiMudah-mudahan lulus," tambahnya

Jimly mengungkapkan, dirinya siap mengemban tanggung jawab sebagai pimpinan KPKSoal restu Presiden terkait pencalonannya sebagai pimpinan KPK, Jimly mengungkapkan secara implisit Presiden telah memberikan sinyal positif"Tidak ada komunikasi secara khusus dari PresidenTapi, saya hanya melihat sinyal bahwa beliau tidak keberatan jika saya mundur dari Wantimpres pada saatnya nanti, kalau terpilih,"ungkapnya.

Menyoal masa jabatan, Jimly mengaku tidak keberatan jika memang harus menjabat hanya setahun, bukan empat tahunMenurut eks Wakil Ketua MK itu, KPK dan MK adalah buah reformasi"Alhamdulillah MK sudah kita bangun, sekarang waktunya KPKSekarang KPK sedang bermasalah, Insya Allah dengan kehadiran kita bisa bangun kepercayaan masyarakat terhadap KPK,"kata Jimly yang mengaku siap menghadapi proses seleksi di DPR itu. 

Selang 30 menit kedatangan Jimly, Busyro Muqodas terlihat mendatangi gedung KemenkumHAMSeperti Jimly, Busyro juga telah melengkapi semua persyaratan pendaftaran

Sedikit berbeda dengan Jimly, Busyro menuturkan, dirinya mendaftar karena alasan keterpanggilan"Karena korupsi semakin sistemik dan sangat massiveKorupsi itu menyengsarakan rakyat dan merontokkan wibawa negara, karena itu saya terpanggil,"ujarnya.Busyro menegaskan, dirinya tidak sekedar berniat mencari pekerjaan,

"Insya Allah saya punya tugas yang tidak kalah mulia, sebagai pengajar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia,"imbuhnya

Soal jabatan di KY, Busyro mengungkapkan, masa jabatannya di KY akan segera berakhir Oktober mendatangJika terpilih sebagai pimpina KPK, dia akan mengundurkan diriSeperti Jimly, Busyro juga tidak mempermasalahkan masa jabatan yang masih simpang siur"Saya percayakan sepenuhnya kepada Pemerintah dan DPR,"imbuhnya

Merespon pendaftaran dua tokoh nasional tersebut, MenkumHAM Patrialis Akbar menyatakan dirinya merasa senang"Saya bahagia, pada hari terakhir, para tokoh masyarakat banyak yang mendaftarYang selama ini ngumpet, akhirnya daftar juga,"ujarnya di sela-sela pendaftaran calon pimpinan KPKPatrialis yang juga Ketua Pansel Pimpinan KPK itu membantah memihak tokoh masyarakatDia menegaskan, semua pendaftar memiliki kualitas yang bagus"Pansel tidak boleh ada dukungan pribadiSemuanya berkualitas tapi dari sekian yang berkualitas hanya dipilih dua orang," tegasnya

Meski begitu, ada sejumlah pihak yang merasa didiskrimansi dengan kehadiran Jimly dan BusyroSalah satunya diutarakan, Mantan Penyidik Bea Cukai, Madju DariantoDia berharap Patrialis tidak memberikan perlakuan yang berbeda kepada Jimly dan Busyro.

"Kami (sesama kandidat) berharap hal tersebut tidak menjadi perlakuan VIP diproses selanjutnya," ujarnya

Selain Jimly dan Busyro, terdapat sejumlah tokoh masyarakat yang ikut meramaikan bursa calon pimpinan KPK di hari terakhir pendaftaranYakni, advokat Bibit-Chandra Bambang Widjojanto, Mantan Mensesneg Bondan Gunawan, serta Ketua Komisi I DPD RI, Farouk Muhammad

Sementara itu, jumlah pendaftar yang telah melengkapi berkasnya hingga pukul 16.00 kemarin, mencapai 268 orangRinciannya, advokat 78 orang, PNS atau Pensiunan PNS 61 orang, TNI/Polri 22 orang, akademisi 23 orang, swasta 72 orang, Jaksa atau Pensiunan Jaksa 9 orang, Hakim atau Pensiunan Hakim 3 orangDari jumlah total tersebut, terdapat 249 pendaftar laki-laki dan sisanya pendaftar wanita sebanyak 19 orang.

Menanggapi banyaknya pendaftar, Pansel Pimpinan KPK pun memilih memperpanjang waktu pendaftaran hingga pukul 24.00Pansel juga memberi kelonggaran pada pendaftar yang persyaratannya belum lengkap, bisa melengkapi pada hari ini, 15 Juni, pukul 08.00. 
Secara terpisah, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendukung pencalonan anggota Wantimpres Jimly Ashiddiqie dan Ketua KY Busyro Muqqodas sebagai calon ketua KPKMenurut Pram, track record keduanya tidak diragukan lagiSalah satu dari keduanya berpotensi menjadikan KPK lebih kuat dari sebelumnya"Keduanya bagus, tidak perlu diragukan lagi," kata Pram di gedung parlemen, Jakarta, Senin  (14/6).

Hanya saja, yang patut disayangkan adalah masa kerja keduanyaMenurut Pram, dengan kualitas seperti Jimly dan Busyro, tidak cukup jika statusnya hanya sebagai pengganti"Ini jadi terlalu buang energiKarena jabatannya hanya setahun," kata Pram.

Seharusnya, keduanya menunggu satu tahun lagi, saat pemilihan pansel KPK dalam waktu normal digelarHal itu lebih efektif, sehingga kualitas keduanya bisa bekerjasama dalam memperbaiki kinerja KPK.

"Saat ini beban politiknya yang terlalu besar, sehingga tidak efektif karena waktunya pendek," tandasnya

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempersilakan Jimly Asshiddiqie, yang kini masih menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), untuk mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Presiden telah menerima surat pemberitahuan dari Ketua Wantimpres Emil Salim mengenai pencalonan Jimly.

Menko Polhukam Djoko Suyanto mengungkapkan hal itu usai rapat di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin"Nanti jawabannya dari presiden, ya selama itu keinginan dari yang bersangkutan, silakan mengikuti mekanisme dan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan undang-undang, ketentuan yang ada," kata Djoko

Mantan Panglima TNI tersebut menambahkan, jika Jimly berkeinginan untuk mendaftar, harus mengundurkan diri sebagai anggota Wantimpres"Syaratnya, karena dulu diangkat sebagai (anggota) Wantimpres, seyogyanya beliau yang mengundurkan diri dulu dari Wantimpres, baru mendaftar sebagai anggota," kata DjokoSurat dari Ketua Wantimpres segera diproses Sekretariat NegaraSedangkan surat pengunduran diri dari Jimly secara langsung, belum diterima Presiden.

Djoko menambahkan, Presiden menyerahkan seluruh mekanisme penjaringan calon pimpinan KPK kepada Panitia Seleksi (Pansel)Presiden tidak akan mendukung calon tertentu"Pansel itu kan sangat kredibel, orang-orangnya punya kredibilitasOrang-orang yang sudah tak diragukan," ujarnya. (ken/bay/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemekaran Daerah Picu Sengketa Batas Wilayah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler