jpnn.com, JAKARTA - Budayawan kondang Butet Kartaredjasa mengaku sempat menduga Ganjar Pranowo seperti kebanyakan politikus yang plin-plan.
Namun, seniman panggung yang juga penulis itu justru pada akhirnya memperoleh banyak pencerahan dari sosok Ganjar.
BACA JUGA: Membongkar Pikiran Ganjar, Capres Tidak Perlu Pidato Menggebu Gebrak Meja
Butet menceritakan soal itu saat menjadi pembicara pada bedah buku berjudul 'Membongkar Pikiran Ganjar' karya Hamid Basyaib di Perpustakaan Freedom Institute, Jakarta Selatan, Kamis (14/9).
Seniman asal Yogyakarta itu menulis epilog dalam buku setebal 124 halaman tersebut. Epilognya berjudul 'Membantu Mas Ganjar Menyelamatkan Indonesia'.
BACA JUGA: Hitam Putih Ganjar, Bukti Kombinasi Integritas dan Autentisitas
"Saya sering melihat politisi dengan mata terpicing. Mas Ganjar saya bayangkan sejenis politikus yang sekadar esuk dele sore tempe (pagi masih kedelai, sore sudah jadi tempe, red). Ternyata tidak. Saya keliru," ujar Butet ketika membacakan epilognya.
Butet mengaku beberapa kali berbincang dengan mantan gubernur Jawa Tengah itu. Aktor kawakan itu menganggap Ganjar sebagai sosok yang siap betul menjadi pemimpin.
BACA JUGA: Butet Sampaikan Pujian kepada Megawati, Singgung Politikus Transaksional
Menurut Butet, bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menguasai aneka masalah dengan detail.
Mas Ganjar, kata Butet, mampu menguraikan masalah ekonomi dan mengaitkannya dengan kearifan dan filsafat.
Butet menyebut Ganjar bisa menjelaskan konsep-konsep besar dengan bahasa sederhana sehingga orang awam pun memahaminya.
"Misalnya, saya tidak paham makna bonus demografi dan hubungannya dengan perekonomian negara. Ternyata pengertian hal ini bisa dipahami semudah itu," ucap Butet.
Selain itu, Butet juga percaya pada kebebasan berpendapat yang terjamin jika Ganjar menjadi presiden.
Butet menilai Ganjar bukanlah sosok antikritik, bahkan menganggap kritik merupakan hal penting bagi pemerintahan.
"Dia juga meyakini pentingnya kehidupan pers yang bebas," imbuh Butet.
Seniman berjuluk Raja Monolog itu juga menangkap ide Ganjar tentang bagaimana seharusnya hubungan ideal agama-agama di Indonesia tanpa harus memonopoli kebenaran.
"... hati saya terasa plong," kata Butet.
Putra maestro tari Bagong Kussudiarjo itu menilai Ganjar memahami aspek-aspek kebudayaan dan kesenian, termasuk yang terkait dengan sisi ekonominya.
Menurut Butet, gubernur Jateng periode 2013-2018 dan 2018-2023 tersebut mengerti soal hubungan antara pesatnya perkembangan teknologi digital dengan pengembangan kesenian dan kebudayaan.
"... yang tak kalah menarik, Mas Ganjar mengemukakan posisi yang jelas tentang cara bangsa kita menyikapi dengan layak masuknya budaya asing dam posisoi budaya Indonesia sendirti di dalam dinamika percaturan budaya tersebut," tuturnya.
Oleh karena itu, Butet mendoakan Ganjar bisa menjadi presiden selanjutnya.
"Sebagai seniman, saya, dan pasti juga kaum seniman di seluruh Indonesia, sangat berbesar hati dan berterima kasih atas sikap Mas Ganjar ini, yang mudah-mudahan terpilih menjadi presidemn kita tahun depan," harapnya.(zil/jpnn.com)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Assalamualaikum, Ganjar Pranowo Unggah Manifesto #1, Ajak Bersatu Bukan Berseteru
Redaktur : Antoni
Reporter : Azizul Hakim