Butuh Pinjaman Dana Pribadi? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Anda Coba

Senin, 15 April 2019 – 02:22 WIB
Ilustrasi financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com - Bagi Anda yang berkeluarga tentunya sering kali menemukan berbagai masalah keuangan. Hal tersebut dapat dialami apabila pendapatan yang dimiliki tak dapat mencukupi pengeluaran. Parahnya lagi biasanya pengeluaran yang besar justru sering kali muncul di saat yang mendesak.

Jalan keluarnya tentu saja bisa dengan mengajukan pinjaman yang dapat dicairkan dengan cepat. Namun sayangnya saat ini pinjaman yang dapat cair dengan cepat tak mudah ditemui atau belum banyak yang tahu, utamanya bagi mereka yang tinggal di perkampungan dengan tingkat pendidikan yang masih rendah serta literasi teknologi tidak mencukupi.

Dengan perkembangan teknologi yang sedemikian cepatnya membuat masyarakat dengan mudah mendapatkan pinjaman online cepat cair hanya bermodalkan handphone serta kartu identitas seperti KTP. Namun dalam memilih pinjaman tentunya bukanlah hal mudah. Anda perlu mencermati berbagai hal yang biasanya justru dapat menjadi masalah di kemudian hari.

BACA JUGA: Pendanaan di Fintech Makin Aman dengan Sertifikasi ISO 27001

Perhatikan pula jenis pengeluaran yang sering kali muncul mendadak seperti biaya kesehatan, pendidikan hingga usaha yang mungkin tengah Anda jalankan. Selanjutnya dengan mengetahui kebutuhan yang paling sering muncul mendadak, Anda bisa mengambil langkah selanjutnya untuk mendapatkan solusi keuangan.

Artikel Kita kali ini akan membahas beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk menjawab kebutuhan akan keuangan. Berikut ulasan selengkapnya:

BACA JUGA: Investasi Bodong Keruk Rp 88,8 Triliun dalam 10 Tahun

1. Manfaatkan teknologi dengan mengajukan pinjaman via aplikasi online

Seperti telah disinggung di atas, salah satu cara paling mudah untuk dilakukan untuk Anda yang tengah membutuhkan dana pinjaman dengan pencairan yang cepat yakni dengan mengajukan pinjaman via aplikasi online.

BACA JUGA: OJK: Dalam Islam, Bank Konvensional Mengandung Riba

Dengan kehadiran pinjaman via online Anda saat ini bisa dengan mudah membandingkan antara pemberi pinjaman satu dengan yang lain. Hingga saat ini tercatat dalam data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berjumlah 100 perusahaan fintech atau financial technology yang berada dalam pengawasan pemerintah. Diluar dari jumlah tersebut tentunya mereka adalah perusahaan fintech yang illegal.

Beberapa hal yang dapat Anda cermati dalam memilih pinjaman online dengan basis aplikasi diantaranya adalah dari segi bunga yang diberikan, peraturan yang ditetapkan, persyaratan untuk mendapatkan pinjaman, dan lain sebagainya yang berpotensi justru mengganggu keuangan Anda di kemudian hari.

Oleh karenanya saat Anda memilih pinjaman online, pastikan pula bagaimana pengalaman customer yang pernah meminjam di fintech tersebut. Jika terdapat kejanggalan, jangan ragu untuk mencari yang lain karena saat ini ada banyak sekali fintech dengan berbagai kelebihan serta kekurangan tentunya.

2. Manfaatkan pemberi pinjaman via website fintech pemberi pinjaman

Hingga saat ini platform pemberi pinjaman nyatanya tak hanya melalui aplikasi saja, namun juga dalam bentuk website dengan tampilan yang cukup komunikatif.

Sistem yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman dalam bentuk website tergolong sama saja dengan aplikasi pemberi pinjaman, demikian dengan jumlah pinjaman yang diberikan pun bermacam-macam. Untuk nominalnya Anda bisa sesuaikan dengan kebutuhan keuangan Anda.

Selain itu jenis pinjaman yang diajukan bermacam-macam, sehingga Anda bisa membandingkan antara jenis pinjaman satu dengan yang lain.
Perbedaan antara pinjaman via aplikasi dengan website hanya terletak pada platformnya saja.

Namun untuk memilih platform mana yang kira-kira cocok untuk Anda, Anda bisa mengeceknya berdasarkan pengalaman pengguna platform tersebut. Pastikan pula bunga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi sehingga saat Anda mencicil pinjamannya tak akan terbebani.

3. Mengajukan pinjaman pada kantor

Tak semua kantor memiliki fasilitas pinjaman yang diberikan pada karyawan. Oleh karenanya Anda bisa menanyakan hal ini pada HRD dimana Anda bekerja. Biasanya pihak kantor tak akan memberlakukan bunga pada karyawan yang mengajukan pinjaman.

Untuk besaran cicilannya pun biasanya akan dibebankan pada gaji bulanan yang Anda miliki sehingga resiko keterlambatan pembayaran dapat diminimalisir. Selain itu pengajuan pinjamannya biasanya akan jauh lebih mudah lantaran pihak kantor telah memiliki data-data Anda, jadi apabila Anda tidak membayar tagihan makan Anda akan sangat mudah ditemukan.

4. Perhatikan persyaratan yang ditentukan

Seperti telah disampaikan di atas, setidaknya terdapat dua platform yang dapat Anda gunakan untuk mengajukan pinjaman secara online yakni melalui aplikasi dan melalui website. Oleh karenanya sebelum Anda mengajukannya, Anda perlu memiliki pengetahuan dari solusi untuk memperoleh dana. Biasanya pihak pemberi pinjaman memberlakukan beberapa aturan yang harus Anda taati selama memiliki pinjaman maupun saat hendak mengajukannya.

Demikianlah beberapa solusi dari pengajuan pinjaman untuk Anda yang membutuhkan dana untuk keperluan yang darurat. Pastikan kebutuhan akan keuangan tersebut adalah digunakan untuk keperluan yang sifatnya non-konsumtif yang artinya pinjaman yang Anda peroleh adalah digunakan untuk keperluan yang sifatnya bukan untuk bersenang-senang saja.

Selain itu pastikan pula Anda membayar cicilan tepat waktu, sehingga Anda terhindar dari denda keterlambatan yang dapat mengganggu keuangan Anda di kemudian hari. Semoga berguna! (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Undang-Undang Fintech Belum Urgen


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler