JAKARTA - Pusat Studi Hukum dan Kenijakan (PSHK) menilai langkah Ketua Tim Investigasi dugaan suap hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Refly Harun memilih Adnan Buyung Nasution dan Bambang Harymurti (BHM), sebagai langkah yang tepatAlasannya, kedua tokoh tersebut dinilai mampu mengimbangi sikap hakim MK yang cenderung ofensif.
"Pilihan atas dua orang tersebut, saya pikir untuk mengimbangi makin ofensifnya sikap beberapa hakim MK terhadap apa yang akan dilakukan oleh RH (Refly Harun) kelak," kata Ronald Rofiandri, Direktur Monitoring, Advokasi dan Jaringan PSHK, kepada JPNN di Jakarta, Jumat (5/11).
Ronald juga menilai, Buyung dan BHM akan mampu meyakinkan publik sekaligus memberikan kekuatan terhadap kerja Tim Investigasi
BACA JUGA: Pengadaan Riyal untuk Jemaah Haji Sarat Penyimpangan
"Jadi kehadiran mereka berdua bukan sekedar bekerja membantu RH, namun juga mengakumulasi modal kepercayaan," tukasnya.Apakah keduanya akan mampu membantu Refly membongkar dugaan suap di MK? Ronald tidak memberi jaminan
BACA JUGA: Aneh, Awasi Haji Ditemani Istri
Tapi setidaknya kata dia, ketokohan anggota Tim Investigasi itu menjadi modal."Kalo itu belum tentu menjamin
BACA JUGA: Tiap Tahun Ribuan Kuota Haji Dikosongkan
Ketokohan setidaknya menjadi modal awal, sebelum tim banyak bergerak," pungkasnya(awa/rnl/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... NU Bantu Mentawai Melalui PMI
Redaktur : Tim Redaksi