JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR, Abdul Kadir Kading mengatakan, sebanyak 63 keluarga dan anggota DPR RI dari Komisi VIII, V dan XI berangkat ke tanah suci Makkah untuk melakukan pengawasan haji tahun 2010 ini"Dari 63 orang tersebut sebanyak 35 orang adalah keluarga suami, istri atau anak-anak ikut rombongan dengan menggunakan kuota kosong yang disediakan Kementerian Agama (Kemenag) RI dan biaya sendiri," ujar Abdul Kadir Kading, di DPR, Senayan Jakarta, Jumat (5/11).
Mereka sama sekali tidak menggunakan fasilitas negara dan tidak mengusik kuota masyarakat yang masuk waiting list (daftar tunggu) yang bertahun-tahun
BACA JUGA: NU Bantu Mentawai Melalui PMI
Sebab, 35 orang di luar tim pengawas haji DPR itu tersebut menggunakan 1 persen kuota yang dikosongkan oleh Kemenag RI.“Jadi, ada satu persen kuota yang dikosongkan oleh Kemenag RI
BACA JUGA: Pejabat di Jogja dan Jateng Tak Perlu Sambut SBY
Nah, keluarga DPR tersebut termasuk yang satu persen itu,” ungkap Abdul Kadir Kading.Selebihnya dari kuota kosong tersebut digunakan untuk siapa oleh Kemenag RI? Karding mengaku tidak tahu
BACA JUGA: Kejagung Belum Terima SPDP Cirus
Itu yang harus diselidiki kuota kosong itu untuk siapa saja?” tanya Karding lagi.Ditanya mengapa tetap berangkat ke Makkah, Karding menyatakan jika tugas tim pengawas haji ke Makkah itu juga penting”Kemenag RI yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ibadah haji dengan 210 ribu jamaah calhaj itu harus diawasiTidak mungkin DPR meninggalkan tugasnya ituKarena itu kita membagi tugas, ada yang tetap berangkat mengawasi haji dan ada yang membantu bencana Merapi maupun tsunami Mentawai.”
Untuk itu meski dirinya sebagai Ketua Komisi VIII DPR sekaligus Ketua tim pengawas haji membatalkan berangkat ke Makkah dan berkonsentrasi untuk bantuan Merapi, Yogyakarta“Saya batalkan ke Makkah dan konsentrasi ke bencana MerapiSehingga yang memimpin timwas haji adalah wakil ketua komisi VIII DPR,” tutur Karding(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Kadishut Riau Diganjar 5 Tahun Pidana
Redaktur : Tim Redaksi