BACA JUGA: Kontrak Gas Domestik Mencapai 57 Persen
Namun para pengamat ekonomi memberikan respon negatif terhadap wacana ini."Indonesia bisa ditertawakan dunia kalau mengeluarkan cabe dari perhitungan inflasi
BACA JUGA: Terima Fee, PNS Dikenai Pajak
Jadi tidak bisa dikeluarkan begitu saja,’’ kata Pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa pada wartawan di Jakarta, Senin (10/1).Jika pemerintah tetap mengeluarkan cabe dari perhitungan inflasi, sama artinya kat Purbaya Indonesia menipu diri sendiri
"Jangan ketika turun dimasukkan lalu tiba-tiba naik tinggi, mau dikeluarkan
BACA JUGA: Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Sesuai Ketentuan
Permasalahannya itu adalah bagaimana mengendalikan harga. Terutama cabe dan berasMenghilangkan cabe dari perhitungan inflasi bukan langkah yang tepat."Purbaya bahkan mengatakan, meski alasan pemerintah adalah soal iklim yang diklaim makin parah, maka tidak perlu pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal khusus untuk menanganinya.
"Lebih baik urusi dulu program-program yang sudah ada namun belum berjalan maksimalJangan buat program-program baru tapi prosesnya tidak ada yang jalanSaya nilai, selama ini program dibidang pertanian masih tidak jelas prosesnyaMulai produksi, pupuk, pengairan, pembebasan tanah, kalau diatas kertas pemerintah sudah paham tapi riilnya tidak,’’ tegas Purbaya.
Pengamat ekonomi, Hendri Saparini juga berpandangan yang samaMenghilangkan cabe dari perhitungan inflasi katanya bukan langkah yang tepatKarena meski bukan kebutuhan barang pokok, cabe di Indonesia di konsumsi cukup besar dan melibatkan industri masyarakat kecil yang besar juga.
‘’Wacana untuk menghilangkan cabe dari keranjang inflasi itu sudah di berikan World Bank tahun 2005Tapi komoditas setiap negara itukan berbeda-bedaDi negara maju mungkin cabe bukan komoditi utama tapi kondisi tersebut berbeda dengan IndonesiaJadi tidak boleh sekalipun pemerintah mengeluarkan cabe dari keranjang inflasi,’’ tegas Hendri.
Wacana mengenai mengeluarkan cabe dari keranjang inflasi memang tidak secara riil disebutkanNamun wakil menteri keuangan Anny Ratnawati mengatakan bahwa BPS memang ada rencana mengkaji ulang bobot harga cabe dalam perhitungan penentuan laju inflasi.
‘’Akan di-reviewBPS berjanji untul me-review kembaliKan begini, bundle of commodity (kelompok komoditas) kan selalu di-review konsistensinya, terus di-review juga, memang layak atau tidak,’’ kata Any.
Dengan adanya perubahan perhitungan teknis inflasi, Anny mengharapkan, nantinya laju inflasi akan lebih mencerminkan kondisi kelompok komoditas yang sesungguhnya
Namun pada wartawan, Kepala BPS Rusman Heriawan membantah pemerintah mewacanakan untuk mengeluarkan cabe dari perhitungan inflasiBPS katanya hanya sedang melakukan survei tentang bobot cabe yang digunakan sebagai perhitungan inflasi.
‘’Tidak dihapusHanya bobot saja dikurangi karena suplainya tidak adaKalau dihapus, nanti kalau bawang merah naik bagaimana? Masa mau dihilangkah jugaSebenarnya selama ini cabe tidak masuk komoditas utamaTapi karena selalu jadi berita karena harganya terus naik,’’ kata Rusman.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Anggap APBN Gagal Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi